INILAHCOM, Tokyo - Pasar saham di Asia bergerak beragam dalam perdagangan awal Senin (23/12/2019) di tengah optimisme perdagangan yang lebih besar antara AS dan China.
Nikkei 225 pasar Jepang naik 0,18%, dan indeks Topix datar. Indeks ASX 200 di bursa Australia turun 0,39%. Kospi Korea Selatan naik tipis 0,21%. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang datar.
Di Singapura, data inflasi konsumen negara tersebut akan dirilis pada hari Senin seperti mengutip cnbc.com.
Sementara itu, dana semikonduktor yang didukung negara China selama akhir pekan mengumumkan rencana untuk mengurangi kepemilikan di beberapa perusahaan teknologi, menurut laporan Reuters.
Dana negara berencana untuk memotong taruhannya di Gigadevice Semiconductor, pembuat chip Shenzhen Goodix Technology dan Hunan Goke Microelectronics masing-masing sekitar satu poin persentase, menurut pernyataan perusahaan-perusahaan itu.
Itu datang karena ketiga perusahaan memiliki keuntungan saham besar tahun ini, kata laporan itu.
Optimisme perdagangan meningkatkan sentimen ketika Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat mengatakan ia "melakukan pembicaraan yang sangat baik" dengan pemimpin China, Xi Jinping tentang apa yang disebut kesepakatan perdagangan fase pertama yang mereka buat pada pertengahan Desember. Itu menunjukkan lebih banyak kemajuan telah dibuat setelah mereka mencapai kesepakatan awal.
Presiden mengatakan dalam tweet bahwa China telah memulai pembelian "besar-besaran" produk pertanian AS, dan penandatanganan kesepakatan resmi sedang diatur. Pada hari Sabtu, ia mengatakan kedua negara akan "sangat segera" menandatangani kesepakatan.
Saham AS melonjak ke rekor tertinggi baru Jumat, dengan S&P 500 naik 0,5% menjadi 3.221,23. Nasdaq Composite naik 0,4% menjadi 8,924.96, mencatat kemenangan beruntun delapan hari. Dow Jones Industrial Average naik 78,13 poin, atau 0,3% menjadi 28.455,09.
Mata uang
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir di 97,683, mundur dari tertinggi 97,758 minggu lalu.
Yen Jepang diperdagangkan pada 109,48 melawan dolar, sentuhan lebih lemah dari level di atas 109,2 minggu lalu.
Dolar Australia terakhir berpindah tangan pada $ 0,6898, jatuh kembali setelah tertinggi di atas 0,69 minggu lalu.
Harga minyak sedikit berubah selama jam-jam pagi Asia. Minyak mentah Brent dan minyak mentah berjangka AS datar, masing-masing menjadi US$66,11 dan US$60,42.
No comments:
Post a Comment