INILAHCOM, Milan - Neraca keuangan Inter Milan masih dalam pantauan UEFA. I Nerazzurri harus menjual beberapa pemainnya di akhir musim ini untuk memenuhi aturan Financial Fair Play (FFP).
Di musim 2015-16, UEFA mendakwa Inter melanggar aturan FFP terkait aktifitas transfer pemain. Selama tiga musim terakhir, Inter diharuskan menjaga keseimbangan neraca keungan jika tak ingin mendapat sanksi berat dari UEFA.
Inter terbilang aktif di jendela transfer awal musim 2018-19. Mereka mendatangkan delapan pemain baru dengan angka pengeluaran mencapai 84,5 juta Euro.
Dilansir dari Corrier dello Sport, Inter harus bisa menyeimbangkan pengeluarannya dengan memperoleh pemasukan setidaknya 40 juta Euro sebelum batas akhir pelaporan pada 30 Juni 2019.
Artinya, Inter harus melepas sejumlah pemain yang masih memiliki potensi nilai jual cukup tinggi. Nama pertama yang harus dijual klub adalah Gabriel Barbosa.
Sejak direkrut dari Santos pada Agustus 2016 dengan nilai transfer 30 juta Euro, Gabigol lebih sering dipinjamkan. Pemain kebangasaan Brasil itu tengah menjalani masa peminjaman ke klub lamanya sampai akhir Desember 2018.
Nilai jual Gabigol diprediksi bisa menyentuh angka 16.8 juta Euro. Jika Santos atau klub lain berminat membelinya, Inter tak boleh menjualnya di bawah harga tersebut jika tak ingin mengalami kerugian lebih besar.
Nama kedua adalah Joao Mario, dia sedang dipinjamkan ke West Ham United. Inter berencana melepasnya di jendela transfer awal tahun depan dengan nilai 18,1 juta Euro.
Sedangkan nama terakhir yang berpelung besar di lepas Inter adalah Henrique Dalbert. Pemain kebangsaan Brasil memang masuk dalam skuad Inter sejak awal musim ini, akan tetapi jika ia gagal bersaing klub bukan tak mungkin bakal melepasnya juga.
Direkrut dari Nice pada 2016-17 dengan nilai 20 juta Euro, Inter dikabarkan mematok harga jual Dalbert di angka 14 juta Euro.
Sumber: Football-Italia
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2MqJ8Pj
No comments:
Post a Comment