Pages

Tuesday, September 18, 2018

Moeldoko Minta Demokrat Tak Baper

NILAHCOM, Jakarta - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko meminta Partai Demokrat tidak buru-buru menuding dirinya terlibat menyudutkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lewat berita Asia Sentinel terkait diduga melakukan pencucian uang kasus bail-out Bank Century.

Menurut dia, fotonya yang beredar bersama pendiri Asia Sentinel, Lin Neumann ketika diundang dalam acara diskusi dengan American Chambers. Saat itu, Kadin Amerika ingin mendengarkan perkembangan ekonomi dan keamanan di Indonesia.

Moeldoko menjelaskan perkembangan kematangan demokrasi di Indonesia seperti apa, mantan Panglima TNI ini punya naluri yang sangat kuat untuk melihat situasi sehingga meyakinkan para pengusaha Amerika atau investor agar tidak takut ke Indonesia.

"Karena saya bisa melihat situasi itu dengan jernih, tanpa ada kepentingan apapun. Itu diskusinya, hanya sampai disitu. Selebihnya ada masukan-masukan tentang hal-hal berkaitan dengan investasi, saya catat dan saya laporkan ke bapak presiden," kata Moeldoko di Kompleks Kepresidenan, Selasa (18/9/2018).

Maka dari itu, Moeldoko menegaskan tidak ada kaitannya atau move politik apapun dalam kegiatan diskusi tersebut. Hanya saja, kepentingan KSP untuk bisa memberikan penjelasan kepada investor atau pengusaha luar yang sudah investasi di Indonesia.

"Kita ingin menarik investasi lain yang ingin tahu situasi negara. Bahwa saya di situ ada co-foundernya Asian Sentinel juga saya tidak tahu, saya juga enggak ngerti. Jadi jangan buru-buru baper, menduga begitu kan," ujarnya.

Menurut dia, harusnya tudingan adanya peran Istana Negara dalam pemberitaan yang menyudutkan SBY harus dilihat dulu latar belakangnya. Sebab, Moeldoko tidak kenal dengan Lin Neumann selaku pendiri Asia Sentinel.

"Dilihat dulu latar belakangnya seperti apa. Kalau saya sebagai orang yang akan mengendalikan operasi intelijen, kira-kira itu operasi intelijen, bodoh banget saya terbuka begitu. Mungkin saya nggak bisa jadi Panglima TNI kalau begitu," tandasnya. [ton]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2xsyhyG

No comments:

Post a Comment