INILAHCOM, Jakarta - Runway bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu, Sulteng mengalami kerusakan parah akibat gempa berkekuatan 7,4 SR. Akibatnya, bandara ini masih ditutup untuk penerbangan.
"Bagian tower lantai 4 runtuh, peralatan komunikasi rusak, pemancar radio rusak, jaringan down, radar dan VOR belum berfungsi. 500 meter dari 2.500 meter landas pacu atau ruway retak akibat gempa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (29/9/2018).
Sejumlah bandara lain juga mengalami kerusakan. Diantaranya Bandara Mamuju yang mengalami kerusakan di bangunan tower namun masih berfungsi, Bandara Luwuk Bangai yang mengalami pergeseran tiang tower namun masih berfungsi. Sementara Bandara Toli-Toli dan Bandara Poso masih normal.
Masih kata Sutopo, 5 dari 7 gardu PLN mengalami pemadam sejak kemarin di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Hanya 2 gardu yang masih berfungsi.
"Di Donggala, Palu dan sekitarnya jaringan komunikasi tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN putus. Terdapat 276 base station yang tidak dapat digunakan," ujar Sutopo.
Sejumlah pelabuhan juga turut mengalami kerusakan berat akibat gempa dan tsunami Jumat (28/9) sore. Pelabuhan Pantoloan (Kota Palu) rusak paling parah. Kran peti kemas yang biasanya digunakan untuk bongkar muat peti kemas roboh
Pelabuhan Wani, bangunan dan dermaga juga mengalami kerusakan. KM Sabuk Nusantara 39 terhempas tsunami ke daratan sejauh 70 meter dari dermaga "Untuk Pelabuhan Ampana, Pelabuhan Luwuk, Pelabuhan Belang-belang, Pelabuan Majene kondisi baik dan tidak ada kerusakan akibat gempa," jelas Sutopo.
Sebelumnya, data sementara yang dirilis oleh BNPB, ada 48 orang meninggal dunia dan 356 orang lainnya luka-luka. Jumlah ini masih bersifat sementara karena tim SAR masih melakukan evakuasi.
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2xKmdJZ
No comments:
Post a Comment