Pages

Thursday, November 1, 2018

DPR Ragu Inalum Bisa Bayar Freeport di Desember

INILAHCOM, Jakarta - PT nalum, diyakini tidak akan menyelesaikan pembayaran 51% saham Freeport McMoran Inc. senilai US$ 3,85 miliar sampai akhir Desember 2018.

"Kalau dari penjelasan Inalum dan Dirjen Minerba yang juga disaksikan Freeport melihat referensi Desember itu belum jelas," kata Anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Keyakinan itu karena sampai saat ini, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu belum menyelesaikan permasalahan lingkungan. Nah, apabila permasalahan lingkungan belum selesai, maka bank asing diyakini tidak akan memberi pinjaman.

Sebab, bank asing sangat perduli pada masalah lingkungan. Nah, dengan tidak diberikannya pinjaman, maka pembayaran ini pun akan mundur lagi.

"Sangat disayangkan, padahal sekian bulan lalu presiden katakan sudah terjadi padahal belum. Proses masih proses tapi masih ada pengalihan ga? Pengalihan terjadi kalau ada pembayaran. Apakah terjadi pembayaran di pasar itu kan harus ada transaksi. Tapi ini belum ada," ujar dia.

Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan divestasi 51% saham perusahaan tambang itu akan selesai pada Desember 2018 ini.

Menurut Budi, transaksi pelunasan pembelian akan dilakukan dengan dua pihak, yaitu Freeport McMoran dan Rio Tinto sebagai pemilik 40 persen hak partisipasi pengelolaan tambang Grasberg di Papua.

"Rencananya insy Allah akan kami selesaikan bulan Desember antara dengan Rio Tinto dan Freeport," kata Budi, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Budi mengungkapkan, saat ini Inalum sedang melakukan finalisasi pinjaman untuk membeli saham tersebut.

Budi menargetkan, pihaknya sudah memegang uang pinjaman pada November 2018, sehingga pembelian saham Freeport Indonesia dapat dilunasi pada Desember 2018. Dengan begitu saham Freeport Indonesia yang dimili pihak nasional genap menjadi 51 persen.

"Inalum akan finalisasi pendanaannya Novermber sudah selesai, sehingga bisa melakukan penyelesaian divestasi di bulan Desember," kata dia.


INILAHCOM, Jakarta - PT nalum, diyakini tidak akan menyelesaikan pembayaran 51% saham Freeport McMoran Inc senilai US$3,85 miliar sampai akhir Desember 2018.

"Kalau dari penjelasan Inalum dan Dirjen Minerba yang juga disaksikan Freeport melihat referensi Desember itu belum jelas," kata Anggota Komisi VII DPR, Ramson Siagian, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Keyakinan itu karena sampai saat ini, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu belum menyelesaikan permasalahan lingkungan. Nah, apabila permasalahan lingkungan belum selesai, maka bank asing diyakini tidak akan memberi pinjaman.

Sebab, bank asing sangat perduli pada masalah lingkungan. Nah, dengan tidak diberikannya pinjaman, maka pembayaran ini pun akan mundur lagi.

"Sangat disayangkan, padahal sekian bulan lalu presiden katakan sudah terjadi padahal belum. Proses masih proses tapi masih ada pengalihan nggak? Pengalihan terjadi kalau ada pembayaran. Apakah terjadi pembayaran di pasar itu kan harus ada transaksi. Tapi ini belum ada," ujar dia.

Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan divestasi 51% saham perusahaan tambang itu akan selesai pada Desember 2018 ini.

Menurut Budi, transaksi pelunasan pembelian akan dilakukan dengan dua pihak, yaitu Freeport McMoran dan Rio Tinto sebagai pemilik 40 persen hak partisipasi pengelolaan tambang Grasberg di Papua.

"Rencananya insy Allah akan kami selesaikan bulan Desember antara dengan Rio Tinto dan Freeport," kata Budi, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Budi mengungkapkan, saat ini Inalum sedang melakukan finalisasi pinjaman untuk membeli saham tersebut.

Budi menargetkan, pihaknya sudah memegang uang pinjaman pada November 2018, sehingga pembelian saham Freeport Indonesia dapat dilunasi pada Desember 2018. Dengan begitu saham Freeport Indonesia yang dimili pihak nasional genap menjadi 51 persen.

"Inalum akan finalisasi pendanaannya Novermber sudah selesai, sehingga bisa melakukan penyelesaian divestasi di bulan Desember," kata dia. [hid]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2zm1PyO

No comments:

Post a Comment