INILAHCOM, Jakarta - Kasus pembobolan rekening internet banking milik salah satu nasabah yang dilakukan oleh Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekanbaru, berinisial ZA hingga mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah baru saja diungkap Bareskrim Polri.
Untuk mengantisipasinya, Polisi memberikan tips agar kejahatan melalui internet ini tak terjadi lagi.
Ada beberapa langkah untuk mengantisipasi sindikat SIM swap fraudmeretas nomor ponsel. Pertama, pemegang nomor ponsel diharapkan selalu memperbaharui username dan password aplikasi perbankan yang terkoneksi dengan ponsel.
"Update setiap 3-6 bulan, secara rutin," kata Kasubdit I Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Dani Kustoni kepada wartawan di kantornya, Cideng, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).
Langkah keedua, pemegang nomor ponsel diminta untuk menggunakan username dan password yang berbeda-beda di setiap aplikasi. Langkah antisipasi ketiga adalah merahasiakan data perbankan, seperti password internet banking, PIN kartu ATM, bahkan PIN ponselnya.
"Keempat, jangan publikasikan nomor ponsel di media sosial atau gunakan nomor ponsel berbeda untuk aktivitas perbankan. Kelima, jangan pernah memberikan informasi seputar perbankan termasuk kartu kredit, apabila ada telepon atau SMS tak dikenal," jelas Dani.
Langkah yang tak kalah pentingnya, menurut Dani, adalah memastikan keabsahan situs layanan internet banking yang dikoneksikan ke ponsel.
Dani juga mengimbau masyarakat tidak membuka tautan yang tak jelas yang diterima melalui pesan singkat atau e-mail. Terakhir, Dani menyarankan pengguna internet atau mobile banking selalu mengaktifkan fitur notifikasi via SMS atau e-mail tentang transaksi perbankan.[jat]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2QvGD40
No comments:
Post a Comment