Pages

Thursday, November 22, 2018

Saat Sebuah Logo Persatukan Kopi Indonesia

INILAHCOM, Jakarta - Di dalam secangkir kopi terbentang sejarah dan mata rantai panjang hingga kopi bisa tersaji dan bisa dinikmati, mulai dari awal ditanam, proses pengeringan, roasting, penggilingan hingga teknik seduh atau penyajian.

Setiap biji kopi yang berasal dari Indonesia, ada kekhasan kopi Indonesia yang sudah lama dikenal sebagai salah satu kopi terbaik dunia.

Dulu, kopi identik dengan minuman yang hanya bisa dinikmati orang-orang tua yang ngopi di warung kecil di kampung-kampung atau pinggir jalan. Tapi kini, coffee shop bermunculan bak tumbuhnya jamur di musim hujan.

Kedai kopi dengan konsep modern bisa ditemui di jalan-jalan besar, pusat keramaian, mal-mal mewah, kawasan elite, atau tempat-tempat yang menjadi pusat tongkrongan anak muda.

Nongkrong di kedai kopi kini bukan lagi identik dengan wajah si 'bapak tua' yang betahberjam-jam duduk di bangku kayu, tapi menjadi gaya hidup anak muda urban yangmenikmati kopi di sebuah kedai kopi dengan interior artistik dan nyaman.

Biji-biji kopi yang berasal dari pohon yang dipelihara dengan seksama oleh para petani jauh di gunung dan daerah-daerah pelosok negeri telah menciptakan gaya hidup baru yang juga menggerakkan industri kreatif anak-anak muda Indonesia.

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap perkembangan ekonomi kreatif diIndonesia menyambut baik fenomena ini. Berbagai upaya dan langkah nyata dilakukanBekraf untuk mendukung industri kreatif di Indonesia, termasuk industri kreatif yang tercipta dan lahir dari kekayaan kopi Indonesia.

Kopi sudah diperkenalkan pada era kolonial abad 17-18. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2017, ekspor kopi Indonesia mencapai US$118 juta. Angka tersebut naik 17,48% dan mencapai 0,7% daribtotal ekspor.

Indonesia juga merupakan negara pengekspor kopi terbesar keempat di dunia. Kemudian, tren konsumen kopi juga mengalami kenaikan fantastis 174%. "Konsumsi kopi hingga 2021 diprediksi tumbuh 8,22% per tahun mencapai 370 ribu ton," ujarnya.

Tren konsumsi kopi, lanjut dia, menekankan pada kualitas, teknik, dan histori di balik kopi. "Jadi, kopi tidak semata dilihat sebagai komiditas tapi juga nilai kreatif yang akan melipat gandakan nilainya di pasar internasional," papar dia.

Bekraf menggalang berbagai masukan dan dukungan dari sebanyak mungkin pemangkukepentingan usaha kopi di Indonesia. Masukan ini penting bagi Bekraf untuk merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan melakukan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomikreatif.

Termasuk di dalamnya merumuskan bentuk promosi kopi Indonesia yang 'ngena'bukan hanya di dalam negeri tapi juga luar negeri," tegas Boni Pudjianto, DirekturPengembangan Pasar Luar Negeri Bekraf dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Salah satu inisiatif yang dilakukan Bekraf adalah membuat sebuah logo 'Kopi Indonesia' yang dapat menjadi generic branding yang menyatukan kopi Indonesia.

Secara grafis, logo ini diciptakan dengan mengolaborasi kata 'Kopi' dan 'Indonesia' yang membentuk gambar sebuah cangkir kopi.

Logo 'Kopi Indonesia' didesain sedemikian rupa, sehingga tetap memungkinkan dilakukan penambahan kata daerah asal kopi tanpa merusak sisi estetika desain logo.

Dengan demikian logo 'Kopi Indonesia' juga menampilkan keunikan daerah penghasil kopi sekaligus menjadi ikon pemersatu kekayaan dan keragaman kopi yang ditanam dan diolah di Indonesia.

"Logo Kopi Indonesia mendapat sambutan positif dalam uji coba yang dilakukan bersamaan dengan promosi brand produk Indonesia dalam beberapa kegiatan yang didukung Bekraf sejak bulan April 2018, baik di luar negeri maupun dalam negeri," jelas Daroe Handojo, Wakil Ketua Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) sekaligus pegiat kerjasama lintas lembaga dan komunitas kopi.

Bekraf telah menyediakan asset berupa logo untuk membantu peningkatan penghargaanatas tingginya mutu, keunikan rasa serta kreativitas industri pengolahan dan penyajian kopi Indonesia.

Oleh karena itu, dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak dan pemangkukepentingan dibutuhkan untuk menempatkan produk kopi Indonesia bukan sebagaikomoditas semata tapi juga membuka banyak kemungkinan lekatnya nilai tambah sebagaigaya hidup yang menggerakkan berbagai sektor industri kreatif lainnya.

Asal tahu saja, Bekraf adalah lembaga pemerintah nonkementerian yangbertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala Bekraf dijabat oleh TriawanMunaf.

Bekraf mempunyai tugas membantu presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan gamedeveloper, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio. [jin]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PMDGwA

No comments:

Post a Comment