Pages

Tuesday, December 18, 2018

Di Sukabumi, JK Janji Lindungi TKI Secara Maksimal

INILAHCOM, Sukabumi - Wakil Presiden Jusuf Kalla memuji pekerja migran, atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sangat membantu dalam meningkatkan devisa negara.

"Saya ucapkan penghargaan atas upaya yang telah diberikan untuk memakmurkan bangsa ini. Maka dari itu pekerja migran selalu dikatakan sebagai pahlawan devisa, karena negeri ini membutuhkan devisa untuk rakyatnya," kata Kalla di 5 ribu mantan buruh migran dan keluarga TKI di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (19/12/2018).

Menurut Kalla, setiap buruh migran akan mendapatkan pendapatannya dari berkeja di luar negeri, sehingga menjadi devisa untuk dalam negeri. Namun demikian, bekerja di luar negeri tidaklah mudah. Karena banyak perbedaan mulai dari budaya, karakter hingga kebiasaan warga negara tersebut.

Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, dia bilang, memberikan perlindungan maksimal kepada buruh migran. Salah satunya dengan disahkannya UU nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Selain itu, petugas pemerintahan yang ada di luar negeri wajib menjaga sesuatu yang bisa saja terjadi kepada pahlawan devisa yang tengah mengadu nasib di negara lain.

"Bekerja di luar negeri memang tidak selalu menghasilkan yang membahagiakan ada hal atau kasus yang menjerat TKI, tapi kita tentu mengetahui ada juga yang berhasil dari bekerja di luar negeri sehingga taraf kesejahteraan dan ekonominya meningkat," tambahnya.

Kalla mengatakan, sebelum bekerja ke luar negeri, para calon TKI harus siap segala sesuatunya, seperti siap mental, fisik, keterampilan dan lainnya.

Untuk itu, ke depannya pemerintah meningkatkan kualitas pekerja migran, bukan hanya untuk bekerja di rumah tangga atau menjadi buruh kasar, tetapi bekerja dengan kemampuan yang lebih baik sehingga pendapatannya jauh lebih besar.

Ia pun menegaskan jangan ragu kepada warga yang ingin bekerja di luar negeri asalkan berlatih dahulu di Balai Latihan Kerja (BLK) yang disediakan pemerintah. Sehingga bekerja di luar negeri tidak lagi pekerja Indonesia identik dengan pekerja rumah tangga tetapi identik dengan kemampuan atau skill.

"Pendidikan bagi pekerja migran sangat penting, karena bekerja di luar negeri tidak hanya sebatas mendapatkan upah saja tetapi juga mendapat pengalaman apabila bekerja dengan keahlian tentunya bisa digunakan lagi, baik bekerja kembali di luar maupun dalam negeri," katanya.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada para pekerja migran yang membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan devisa, karena salah satu devisa terbesar untuk Indonesia berasal dari TKI. [tar]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2LsX4JO

No comments:

Post a Comment