
INILAHCOM, Jakarta - Ada nama yang menguat menjadi calon pengganti Amein Sunaryadi sebagai Kepala SKK Migas. Dua nama itu yakni Ridwan Djamaluddin dan Dwi Soetjipto.
Bahkan dua calon orang nomo satu di SKK Migas itu telah dikantongi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan dilantik Senin, 3 Desember 2018 besok.
Pengamat Energi dari Gadjah Mada Fahmi Rida menilai, Dwi Soetjipto lebih cocok menjadi Kepala SKK Migas ketimbang Ridwan. Dwi sudah membuktikan kinerja dirinya selama menjadi Dirut Pertamina.
"Dia kan membuktikan di Pertamina dan berpengalaman mengelola di bidang hulu migas gitu ya," kata Fahmi, Minggu (2/12/2018).
Kemudian, kata dia, Dwi juga seorang yang punya integritas, bersih, dan berani melawan mafia migas. Misalnya, tegas dia, berkontribusi dalam pembubaran Petral yang terjadi pada zamannya.
"Nah dari kriteria semacam itu maka Dwi Soetjipto lebih tepat dibanding dengan Ridwan," kata dia.
Mengenai masalah umur, menurut Fahmi tidak menjadi halangan. "Saya kira masalah umur tidak masalah. Di luar negeri semakin berumur profesionalnya semakin baik," kata dia.
Menteri ESDM, Ignatius Jonan sebelumnya mengatakan, Senin besok pihaknya akan melantik Kepala SKK Migas. Tapi Jonan belum mau menyebut siapa yang akan dilantik. "Tunggu hari Senin akan dilantik," kata dia.
Adapun Ridwan sendiri bekerja Kementerian pimpinan Menko Luhut Pandjaitan sejak Mei 2015 lalu. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam di Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) sejak 2010.
Ridwan merupakan lulusan Geologi ITB. Pendidikan S2 dan S3 nya ditempuh di luar negeri dengan jurusan yang sama. Di Kemenko Kemaritiman, Ridwan banyak berkutat dengan pembangunan infrastruktur kemaritiman, termasuk perkembangan pembangunan Blok Masela di Maluku yang menjadi salah satu proyek besar hulu migas di Indonesia.
Sementara Dwi merupakan mantan Dirut Pertamina 2014-2017. Dwi sebelumnya pernah menjabat sebagai Dirur PT Semen Indonesia.
No comments:
Post a Comment