
INILAHCOM, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menunda kunjungan kenegaraan ke Indonesia tahun 2018. Rencananya, Putin akan berkunjung ke Indonesia setelah Pemilu 2019 selesai.
Pengamat Politik Universitas Bung Karno (UBK), Reza Hariyadi menduga Presiden Putin menunda kunjungannya ke Indonesia karena melihat perkembangan elektabilitas pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.
Yakni, elektabilitas pasangan calon petahana nomor urut 01 Joko Widodo-KH Maruf Amin dan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Menurut dia, perkembangan tentang elektabilitas calon presiden baik Prabowo maupun Jokowi adalah informasi terbuka yang bisa diakses oleh siapa saja termasuk Presiden Putin.
"Hal tersebut tentu menjadi pertimbangan politik dalam kerangka kepentingan strategis Rusia terhadap Indonesia," kata Reza kepada INILAHCOM, Rabu (19/12/2018).
Ia mengatakan kunjungan Putin ke Indonesia tidak hanya akan menyita konsentrasi Rusia dalam menghadapi potensi konflik kawasan, tapi juga rawan untuk dipolitisasi oleh kubu yang bersaing dalam Pilpres di Indonesia.
"Sangat terbuka peluang bagi kedua kubu, terutama kubu petahana untuk mengkomodifikasi kunjungan Putin dalam memperkuat citra politik mendapat dukungan global," ujarnya.
Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan hubungan bilateral Rusia-Indonesia sangat positif selama setahun ini.
"Sayangnya, kita tidak berkesempatan mewujudkan kunjungan presiden kami karena masalah teknis. Tetapi saya harap tahun depan bisa terlaksana, tentunya setelah pemilu," kata Vorobieva di Kedutaan Besar Rusia.
Menurut dia, Rusia sangat menghormati proses demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu, agar rakyat dan pemerintah Indonesia bisa fokus dalam Pemilu 2019, Putin memilih akan berkunjung usai Pemilu 2019.
"Apapun pilihan rakyat kami akan mendukungnya," ujarnya.
Putin memang sempat dikabarkan akan berkunjung ke Jakarta dan menemui Presiden Joko Widodo. Vorobieva pada April 2018 menyampaikan lawatan Putin tersebut diperkirakan berlangsung setelah dia dilantik sebagai presiden periode baru pada 7 Mei.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bahkan sempat bertolak ke Moskow pada 12-13 Maret untuk bertemu dengan Menlu Sergei Lavrov. Salah satu agendanya saat itu membahas rencana kunjungan Putin ke Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Wiranto juga sempat bertemu Vorobieva untuk membahas hubungan bilateral Rusia dan Indonesia, termasuk rencana lawatan Putin. [ton]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2A5EUZY
No comments:
Post a Comment