Pages

Wednesday, January 2, 2019

Harga Makanan Biang Kerok Melejitnya Inflasi 2018

INILAHCOM, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi sepanjang tahun 2018. Dari data yang dirilis, inflasi bahan makanan naik tajam bila dibanding 2017.

Di mana, inflasi bahan makanan pada 2017 sebesar 1,26%. Sedangkan pada 2018, inflasinya meroket hingga 3,41%. Kenaikan ini disokong inflasi beras 0,13%. Disusul daging ayam ras 0,12%, dan ikan segar dengan andil 0,1%."2018 penyebab utamanya bahan makanan 0,68 persen andilnya," kata Kepala BPS Suhariyanto saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (2/1/2019).

Kemudian sektor kesehatan pada 2017 sebesar 2,99% menjadi 3,59% di 2018. Sementara dari sisi komoditas, kenaikan harga bensin memberi andil 0,26%. Namun, ada juga yang mengalami penurunan. Makanan jadi, Minuman, rokok, dan tembakau dari 4,10% (2017) menjadi 3,91% (2018).

Demikian juga untuk perumahan, air, listrik, dan gas. Pada 2017 sebesar 5,14% turun menjadi 2,43%. Sektor sandang; pendidikan, rekreasi dan olahraga; transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga turun. Adapun inflasi sepanjang tahun 2018 sebesar 3,13%. Inflasi lebih kecil apabila dibangdingkan 2017 sebesar 3,61%.

Sementara, inflasi Desember 2018 sebesar 0,62%, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,39. Inflasi ini terjadi di 80 kota dan dua kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 2,09%, dengan IHK sebesar 135,96. Terendah terjadi di Banda Aceh sebesar 0,02%, dengan IHK sebesar 128,20. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 0,15%, dengan IHK sebesar 134,89. Dan, terendah terjadi di Kendari sebesar 0,09%, dengan IHK sebesar 128,48."Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran," ujar dia. [ipe]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2R3hyPi

No comments:

Post a Comment