INILAHCOM, Jakarta - Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia adalah 136,2 per 100.000 pernduduk, berada pada urutan delapan di Asia Tenggara.
Sedangkan di Asia, Indonesia menempati urutan ke 23. Angka kejadian di Indonesia untuk laki - laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata - rata kematian 10,9 per 100.00 penduduk.
"Kemudian, diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengna rata - rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk. Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.00 per 100.000 penduduk dengan rata - rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan 13,9 per 100.000 penduduk kematian," kata Anung Sugihantono, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Kamis, (31/01/2019).
Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor atau kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.
Prevalensi kanker tertinggi adalah di provinsi DI Yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk, diikuti Sumatera Barat 2,47 per 1000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1000 penduduk.
"Kita tidak bisa melihat satu sisi makin banyak, jumlah memang makin meningkat tapi aksesbilitasnya makin meningkat juga. Dulu susah berobat sekarabg kan ada JKN orang punya akses untuk tatalaksana kanker," tambahnya.
Untuk pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, khususnya dua jenis kanker terbanyak di Indonesia, yaitu kanker payudaran dan leher rahim.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain deteksi dini kanker payudaran dan kanker rahim, pada perempuan usia 30 - 50 tahun dengan menggunakan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (Sadanis) untuk payudara, dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk kanker leher rahim. (tka)
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2HHHH1K
No comments:
Post a Comment