INILAHCOM, Jakarta - Stigma atau diskriminasi kerap dirasakan para penderita kusta. Hal ini harusnya dihilangkan di tengah masyarakat.
Menurut Dr.dr. Sri Linuwih dari RSCM dan Komite Ahli Eliminasi Kusta menjelaskan stigma memang terjadi di masyarakat. Hal tersebut terungkap ketika seorang ahli berbicara langsung dengan penderita kusta. Dia akan bercerita tentang kehidupannya.
"Biasanya kalau kita tanya mengapa dia sendiri, di situ akan terlihat," kata Sri saat ditemui di acara temu media Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Kamis, (07/02/2019).
Masih menurutnya, ada dua stigma yang melekat dan terjadi, yaitu stigma dari sosial dan satu lagi adalah stigma diri sendiri.
"Ada yang dirinya tahu bahwa menderita penyakit kusta dan kemudian menarik diri dari lingkungan sosial. Ada juga yang benar - benar mendapat stigma sosial yang dikucilkan dari lingkungannya," tambahnya.
Sebaiknya, hal ini harus dihilangkan dari masyarakat. Karena pada dasarnya, penyakit kusta bukan sebagai penyakit kutukan, guna guna, dan sebagainya.
"Dukungan dari keluarga sangat penting, untuk minum obat dan juga agar tidak terjadi kecatatan," ungkapnya. (tka)
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2SyedHD
No comments:
Post a Comment