INILAHCOM, Jakarta - Menumbuhkan perilaku positif pada anak sangat penting. Terlebih untuk mengajarkan anak tentang bagaimana cara mengatur keuangan.
Pada masa kini, tidak jarang terlihat perilaku konsumtif. Agar anak - anak tidak melakukan hal demikian, orangtua bisa mengajarkan kepada anak sejak dini, bahkan saat baru duduk di sekolah Dasar (SD).
Dr. H. Khamim, M.Pd, Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan, pengaruh perilaku anak dengan perkembangan zaman cukup dekat dan luar biasa.
"Karena itu, kita sebagai orangtua harus mengenalkan sejak dini tentang literasi finansial kepada anak.
Paling tidak kita bisa menyiapkan sejak dini bisa mengenalkan anak anak literasi keuangan sejak dini," kata Khamim saat ditemui di acara Peluncuran dan Pelatihan Guru Program Pendidikan Cerdas Keuangan kurikulum ChaChing yang didukung Prudential, Jakarta, Rabu, (20/02/2019).
Karena itu, sekitar 25, 5 juta anak Indonesia saat ini bisa mendapatkan pendidikan literasi melalui sekolah. Masih menurutnya, untuk membentuk karakter anak yang baik, dibutuhkan tiga komponen penting yang sangat berpengaruh. Komponen tersebut antara lain, sekolah, keluarga, dan juga masyarakat.
"Dengan begitu, ini akan membantu anak - anak kita memiliki perilaku yang efisien dalam menggunakan uang di masa mendatang," tambahnya.
Prudential Indonesia memahami bahwa inisiatif yang dijalankan oleh perusahaan untuk meningkatkan literasi dan sinklusi keuangan pada anak membutuhkan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak terkait untuk memperluas manfaatnya.
Karena itu, Prudential Indonesia senang karena program ini dapat diterima dengan baik oleh para pemangku kepentingan perusahaan baik di Sidoarjo maupun Jakarta.
"Kami sangat senang diberikan kepercayaan untuk mengimplementasikan kurikulum Cha-Ching di Indonesia.Kami percaya program kurikulum Cha-Ching yang diselenggarakan Prudential Indonesia mampu menjadi barometer positif bagi peningkatan literasi keuangan untuk anak-anak tingkat sekotah dasar di Indonesia," kata Siddharta Moersjid, Ketua Dewan Nasional Prestasi Junior Indonesia (PJI).
Secara keseluruhan, implementasi program kurikulum Cha-Ching sebelumnya di Sidoarjo mampu memberikan dampak edukatif yang kuat dan positif bagi pelajar yang berpartisipasi, dengan adanya peningkatan nilai pemahaman materi kurikulum sebanyak 19 persen.
Pada tahun 2018, Kurikulum Cha-Ching telah diperkenalkan di 221 sekolah di Jakarta dengan capaian 14.062 murid dan 466 guru. Hingga tahun 2020 mendatang, Cha-Ching ditargetkan dapat menjangkau 92.000 siswa di 1.546 sekolah di Jakarta.
Sebagai kelanjutan dari upaya Prudential memperkenalkan Kurikulum Cha-Ching di Indonesia, Prudential Indonesia menyelenggarakan "Workshop Kurikulum Cha-Ching bersama Sahabat Cha-Ching" di Jakarta pada Juli 2018.
Melalui kegiatan tersebut, Prudential Indonesia ingin merangkul perwakilan komunitas edukasi di Jakarta dan sekitarnya, untuk terus bekerja sama meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai literasi keuangan.
"Kami berharap, kelanjutan dari pengenalan program Kurikulum Cha-Ching di Indonesia mampu memberikan dampak signmkan bagi peningkatan kesadaran masyarakat terutama anak-anak terhadap pentingnya pengelolaan keuangan,"
Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia.(tka)
No comments:
Post a Comment