
INILAHCOM, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berburu aset diduga milik mantan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar hingga ke Australia.
Hal itu mengemuka setelah KPK menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, Senin (18/2/2019).
"Saya juga menyampaikan masalah (aset Emirsyah Satar) itu kepada Duta Besar Australia, karena beberapa kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, beberapa diantaranya ada yang mengenai masalah aset di Australia," kata Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif usai pertemuan.
Syarif memastikan pihaknya akan bekerja sama dengan otoritas Australia untuk menelusuri aset tersebut. Selain itu, KPK dan otoritas Australia juga bersepakat mempererat kerja sama terkait proses hukum antara kedua negara.
"Kita bekerjasama menangani hal itu," tegasnya.
Diketahui, Emirsyah Satar dan pendiri PT Mugi Rekso Abadi sekaligus beneficial owner Connaught International Pte. Ltd, Soetikno Soedarjo telah ditetapkan sebagai tersangka sejak 16 Januari 2017.
Namun, hingga saat ini, KPK belum juga merampungkan penyidikan kasus dugaan suap di PT Garuda. Bahkan, Emirsyah dan Soetikno hingga kini belum ditahan KPK.
Dalam kasus ini, KPK menyangka Emirsyah Satar telah menerima uang sebesar US$ 2 juta dan dalam bentuk barang senilai US$ 2 juta dari Rolls-Royce melalui pendiri PT MRA Group Soetikno Soedarjo dalam kapasitasnya sebagai Beneficial Owner Connaught International Pte.ltd. Suap itu diduga terjadi selama Emirsyah menjabat sebagai Dirut PT Garuda Indonesia pada 2005 hingga 2014.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang terakhir dilaporkan kepada KPK pada 2013, Emirsyah mengaku memiliki harta Rp48.738.749.245. Dalam LHKPN itu, Emirsyah mengaku memiliki sejumlah aset di Singapura dan Australia. Misalnya, bangunan seluas 89 meter di Singapura, hasil pembelian tahun 2006, senilai Rp5,7 miliar.
Kemudian, bangunan seluas 141 meter di Singapura, yang diperoleh tahun 2011, senilai Rp 12 miliar. Selain itu, Emir memiliki bangunan seluas 108 meter di Melbourne, Australia, senilai Rp10,8 miliar. [ton]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2TVB8dp
No comments:
Post a Comment