Pages

Wednesday, March 13, 2019

Jokowi Apresiasi Tim Strategi Pencegahan Korupsi

INILAHCOM, Jakarta - Ketua KPK Agus Rahardjo menyerahkan dokumen aksi pencegahan korupsi tahun 2019-2020 dan laporan pelaksanaan strategi nasional pencegahan korupsi 2019 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu (13/3/2019).

"Saya menyampaikan laporan mengenai dokumen yang akan kita serahkan kepada Bapak Presiden untuk nanti diteruskan ke menteri dan seluruh gubernur tugas-tugas yang akan dilaksanakan dalam dua tahun kedepan dalam melakukan pencegahan korupsi," kata Agus di Istana Negara.

Menurut dia, dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 mengamanatkan bahwa adanya tim nasional pencegahan korupsi terdiri dari Menteri BPN/Bappenas, Kepala KSP, Menteri PANRB, Menteri Dalam Negeri dan jajaran pimpinan KPK.

"Dalam tim nasional nanti ada sekretariat nasional, susunannya para eselon 1. Kami putuskan menambahkan eselon 1 dari perwakilan Kementerian Keuangan, karena saya pandang penting," ujarnya.

Sementara Presiden Jokowi mengapresiasi gerak cepat tim nasional pencegahan korupsi untuk pastikan strategi nasional pencegahan korupsi segera bisa dilakukan.

"Strategi nasional pencegahan korupsi sudah dituangkan dan saya sudah tandatangani Perpres 54 Tahun 2018 bulan Juni," kata Jokowi.

Jokowi yakin semua jajaran pemerintah pusat baik kementerian, lembaga termasuk penegak hukum maupun pemerintah daerah memiliki semangat yang sama untuk membuat Indonesia bebas dari korupsi.

"Saya mengapresiasi dan hargai atas kerja keras semua pihak sehingga dalam 4 tahun terakhir kita gencar dan terus-menerus menekan perilaku korupsi," jelas dia.

Namun, Jokowi mengatakan namanya strategi hanya dokumen dan akan berdebu apabila tidak melaksanakannya. Dalam Peraturan Presiden tentang strategi nasional pencegahan korupsi terkandung semangat semua ingin membuat Indonesia bebas korupsi.

"Saya ingin tegaskan apa yang sudah dituangkan dalam aksi pencegahan korupsi agar dilakukan, tidak sekedar dibaca. Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, jangan ada ego sektoral karena rakyat tak sabar menanti dan melihat ingin merasakan Indonesia yang bebas dari korupsi," ujarnya. [adc]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2HBK4BJ

No comments:

Post a Comment