INILAHCOM, Jambi - Pemprov Jambi mengekspor 108 ton lidi dari pohon nipah (nypa fruticans) ke India. Setelah mendapat sertifikasi Kementerian Pertanian, melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan).
Pemeriksaan karantina dilakukan terhadap komoditas lidi sehingga dapat memenuhi persyaratan sanitary and phytosanitary (SPS) atau persyaratan kesehatan karantina dari negara mitra dagang. "Harus bebas hama dan penyakit target karena lidi dari urat daun nipah tersebut biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan suvenir seperti piring, keranjang buah, dan lain-lain," kata Kepala Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi, Abidin, Senin (18/3/2019).
Sejauh ini, Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen meningkatkan ekspor berbagai komoditas pertanian. Tujuannya agar petani dan pelaku usaha bisa mendapat nilai tambah yang proporsional, selain menjadi masukan devisa bagi negara.
Petugas karantina melakukan pemeriksaan dokumen dan fisik, memastikan komoditas pertanian tersebut bebas hama dan penyakit. Jika ditemukan adanya investasi hama, maka dilakukan tindakan karantina seperti fumigasi atau tindakan karantina lainnya guna mengeliminasi hama tersebut dan hal ini agar tidak terjadi penolakan saat tiba di negara tujuan.
"Selain lidi, juga diekspor empat komoditas pertanian Jambi lainnya dengan nilai total Rp9,4 miliar dengan tujuan ke berbagai negara," kata Abidin.
Ekspor Jambi tersebut di antaranya cangkang sawit sebanyak 8.500 ton tujuan Thailand senilai Rp6,6 miliar; pinang sebanyak 81 ton ke Thailand senilar Rp1,41 miliar; lidi sebanyak 108 ton ke India senilai Rp863,65 juta; kayu olahan sebanyak 117,6432 meter-kubik ke Taiwan senilai Rp453,58 juta; dan kelapa bulat sebanyak 27,5 ton ke Pakistan senilai Rp 89,25 juta.
Selama periode 2018, kata dia, Pemprov Jambi mengekspor 49 jenis komoditas pertanian ke-47 negara dengan volume 916.000 ton dan 40.795 m3, serta frekuensi pengiriman sebanyak 2.473 kali dengan nilai Rp3,95 triliun.
Perbandingan ekspor komoditas pertanian periode Januari-Februari 2018 dengan Januari-Februari 2019 terjadi peningkatan lebih dari 700% untuk komoditas cangkang sawit. Sebanyak 257% untuk pinang (cangkang sawit dari 29.723 ton menjadi 221.211 ton dan pinang 5.819 ton menjadi 14.988 ton).
Provinsi Jambi sendiri memiliki potensi yang besar di bidang pertanian. Pada tahun 2018 total nilai ekspor komoditas pertanian Jambi mencapai Rp3,95 triliun dengan komoditas unggulan di antaranya cangkang sawit, biji pinang, karet lempengan, crude coconut oil (CCO) atau minyak kelapa, dan kayu olahan, dengan negara tujuan Jepang, Thailand, Korea Selatan, India dan Malaysia, kata Abidin. [tar]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2HE8A58
No comments:
Post a Comment