
INILAHCOM, Jakarta - Mantan Menteri Sosial Idrus Marham mengaku tak serius saat meminta Eni uang hingga USD 2,5 juta untuk keperluan pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Hal itu disampaikan Idrus saat menjalani sidang lanjutan perkara suap proyek PLTU Riau-1 di Pengadilan Tipikor Jakarta.
"Saya tagih, saya cuma berkelakar. 'Eni, katanya lu ada uang tanpa syarat?' Jangan satu lah, dua atau tiga atas nama saya', itu kelakar," kata Idrus dihadapan Majelis Hakim Tipikor, Selasa (12/3/2019).
"Itu candaan supaya saya beri pelajaran, karena Eni selalu menggampangkan sesuatu," sambungnya.
Idrus menambahkan, Eni lah yang menawarkan bantuan dana kepadanya untuk menggantikan posisi Novanto sebagai Ketum Golkar.
"Karena Eni kan janji saya untuk munaslub Rp 200 miliar. Kan dia bilang gampang, jadi saya ledekin, mana tuh Rp 200 Miliar? Ya sudah minta saja, katanya lu bisa?" ucap Idrus.
Dalam kasus ini, Idrus didakwa menerima suap Rp 2,250 miliar dari pengusahan Johannes B Kotjo.
Bersama Eni yang kala itu menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Idrus menerima uang atas jasanya mengarahkan proyek PLTU Riau-1 agar dikerjakan perusahaan Kotjo. [rok]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2TBpwzF
No comments:
Post a Comment