DI Yaman, Abu Musa al-Asyari berhasil mendakwahi beberapa orang dari kaumnya. Abu Musa al-Asyari bercerita, "Saat di Yaman, kami mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar (dari Mekah). Kami pun berhijrah untuk bertemu dengannya. Aku, dua orang kakakku, Abu Burdah dan Abu Ruhm, beserta 50-an orang dari kaumku menaiki perahu. Kami berangkat menuju Habasyah. Di sana, kami berjumpa dengan Jafar bin Abu Thalib dan sahabat-sahabatnya, radhiallahu anhum. Jafar mengatakan, Sesungguhnya Rasulullah mengutus dan memerintah kami untuk tinggal (di Habasyah). Tinggallah kalian bersama kami. Kami pun tinggal di sana bersamanya." (Riwayat Imam Muslim dalam Kitab Fadha-il ash-Shahabah bab Fadha-il Jafar bin Abi Thalib wa Asma binti Umais wa Ahlu as-Safinatuhum, No. 2503).
Tiba di Madinah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para sahabatnya, "Besok, akan datang kepada kalian kaum yang hatinya lebih lembut dari kalian dalam menerima Islam." (HR. Ahmad 3369).
Keesokan harinya datanglah kabilah al-Asyari. Di antara mereka ada Abu Musa. Saat sekelompok orang dari kabilah ini tengah dekat Kota Madinah, mereka bersyair:
Esok kita bertemu dengan para kekasih
Muhammad dan sahabat-sahabatnya
Setibanya di Madinah, mereka bersalam-salaman. Ada yang mengatakan inilah pertama kalinya tradisi salam-salaman dilakukan saat pertama berjumpa. Inilah budaya Arab, tradisinya kabilah al-Asyari. Mereka terbiasa bersalaman saat pertama berjumpa. Orang-orang Romawi yang mempengaruhi Eropa dan sebagian wilayah Asia tidak melakukan hal ini. Sedangkan Persia, mereka bersujud ketika bertemu rajanya. Tradisi salam-salaman ini pun dilanggengkan dalam syariat Islam.
Kedatangan Kabilah al-Asyari berbarengan dengan kedatangan Jafar dan peristiwa penaklukkan benteng Khaibar. Nabi menjamu makan mereka. Jamuan itu dikenal dengan Thamatu al-Asyariyyin. Abu Musa mengatakan, "Kami bertemu Rasulullah bersamaan dengan penaklukkan Khaibar. Beliau memberi kami (ghanimah). Hal itu tidak beliau lakukan kepada siapapun yang tidak turut penaklukkan Khaibar kecuali orang-orang yang berlayar di kapal menuju Madinah bersama Jafar dan sahabatnya. Mereka mendapat bagian juga seperti kami". (Riwayat al-Bukhari dalam Kitab al-Maghazi Bab Ghazwatu Khaibar, No: 3992).
[baca lanjutan]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2CPds4a
No comments:
Post a Comment