Pages

Monday, April 29, 2019

Jakarta Macet & Banjir Jadi Alasan Ibu Kota Pindah

INILAHCOM, Jakarta - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro mengatakan wacana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta karena beberapa alasan diantaranya soal kemacetan dan banjir.

Menurut dia, saat ini lima dari sepuluh kota terbesar dari segi jumlah penduduk Indonesia berada di wilayah Jabodetabek. Tepatnya Jakarta ada 10,2 juta.

Kemudian, Bekasi sebanyak 2,4 juta, Depok sebanyak 2,1 juta jiwa. Selain itu, Tangerang sebanyak 2,04 juta dan Tangerang Selatan sebanyak 1,5 juta.

"Padahal, ibu kota negara kita saat ini adalah wilayah administrasi Provinsi DKI Jakarta. Artinya, memang kepadatan penduduknya sudah luar biasa. Apalagi Jakarta adalah kota dengan kepadatan penduduk keempat tertinggi di dunia," kata Bambang di Istana Kepresidenan, Senin (29/4/2019).

Karena itu, Bambang mengatakan pemerintah pusat menginginkan Jakarta bisa memberikan memberikan pelayanan yang lebih baik terutama dalam fungsi sebagai ibu kota negara.

Namun, kata Bambang, semua harus mengakui saat ini problem kemacetan itu sangat parah. Meskipun sudah mulai dengan MRT fase 1A, bukan berarti masalah transportasi di Jakarta sudah selesai.

"Masih berat masalah transportasi yang harus kita selesaikan di Jakarta. Kerugian ekonomi akibat kemacetan saja tahun 2013 Rp 56 triliun, mungkin angkanya sekarang sudah mendekati Rp 100 triliun per tahun," ujarnya.

Selain itu, kata Bambang, daya dukung Jakarta juga sudah tidak memadai. Tentu, semua sudah paham sering terjadi banjir yang ternyata bukan hanya banjir dari hulu, tapi juga merupakan akibat dari kemiringan muka tanah.

Terutama, lanjut dia, dari Pantai Utara Jakarta yang penurunan muka tanahnya kira-kira 7,5 cm per tahun dan tanah itu sudah turun dalam periode kira-kira 20 tahun terakhir itu sampai 60 cm.

Bahkan, mendekati 120 cm sebagai akibat penggunaan air tanah yang berlebihan dan karena penduduk yang jumlahnya besar.

"Di satu sisi, permukaan air laut juga naik dan kualitas sungai di jakarta 96 persen tercemar berat. Jadi, dari segi daya dukung air pun sangat tidak memadai," jelas dia. [adc]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Pyes1u

No comments:

Post a Comment