Proyek PLTU dengan Tiongkok Ramah Lingkungan

INILAHCOM, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengatakan, pemerintah Tiongkok menawarkan pembangunan PLTU memakai teknologi ultra-super critical (USC).

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaludin mengatakan, dengan teknologi USC memungkinkan penggunaan batu bara untuk sumber daya lebih efisien dibanding teknologi konvensional.

"Kemarin saya dengar sendiri dialog pak menko dengan perushaan teknologi kita pastikan datang kesini jangan bawa teknologi yang tidak ramah lingkungan," kata Ridwan dalam forum wartawan, Senin (29/4/2019).

Namun, dia mengamini, teknologi USC tidak menghilangkan total emisi dari pembangkit batu bara. Melainkan hanya meminimalkan penggunaan sekaligus emisi yang keluar.

"Kami memastikan bahwa teknologi yang dibawa ini ramah lingkungan," ujar dia.

Dengan demikian, manfaat ekonomi dengan upaya melindungi lingkungan itu bisa diimbangkan. "Mestinya tak masalah juga. Itu bisa dilakukan. Emisi bisa dimonitor terus-menerus. Kita harus sadari juga dalam pembangunan itu pasti ada biaya-biaya yang harus dibayar," ujar dia.

Ridwan mengatakan, sumber daya batubara yang dimiliki oleh Indonesia besar. Harus diupayakan untuk dimanfaatkan, tetapi secara bersamaan tentunya pemantauan juga harus dilakukan secara lebih ketat.

"Kalau dibandingkan dengan kita mau gunakan geothermal misalnya. Kan banyak isunya. Pasti akan mengatakan kita akan menebang hutan. Atau kalau kita mau mengembangkan nuklir, juga pasti takut emisi. Terpenting bagi kita yaitu kita bisa menyeimbangkan antara manfaat dan risiko. Itu yang kita jaga," ujar dia.

Sebelumnya, Walhi menilai, proyek-proyek PLTU ini tidak ramah lingkungan. Hal ini tentu bertentangan dengan upaya global untuk menurunkan emisi terutama dari sektor energi.

Negara-negara lain sudah mulai meningggalkan energi kotor batubara, namun pemerintah Cina melalui pembiayaan bank-bank Cina justru melanggengkan ketergantungan terhadap energi fosil.[jat]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2V35UFS