Pages

Tuesday, October 15, 2019

Laga Bersejarah Korut Vs Korsel Berakhir Imbang

INILAHCOM, Pyongyang - Laga bersejarah tercipta di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Untuk pertama kalinya, Korea Utara menjamu Korea Selatan. Di akhi pertandingan, kedua negara bermain imbang tanpa gol.

Korut terakhir kali menjamu Korsel pada laga persahabatan yang berlangsung di Pyongyang, ibukota Korut pada 1990. Pertandingan kedua negara yang sudah berseteru sejak tahun 1950-an itu berkesudahan imbang 0-0.

Akan tetapi, Korut belum pernah memainkan laga kandang kompetitif melawan Korsel disebabkan gejolak politik dua negara di Semenanjung Korea itu.

Hasil undian babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia menempatkan Korut dan Korsel dalam satu grup. Ini bukan kali pertama keduanya berada di grup yang sama. Pada Kualifikasi Piala Dunia 2010, Korsel mampu mengalahkan Korut 1-0. Setelah laga, Korut menggugat hasil tersebut karena mencurigai Korsel sudah meracuni pemain lawan sebelum laga dimulai.

Namun hal itu tak menjadi halangan berlangsungnya laga bersejarah Korut menjamu Korsel di Kim Il Sung Stadium, Selasa (15/10/2019) malam WIB. Ini menjadi laga bersejarah bagi Korut untuk pertama kalinya bertemu Korsel di Pyongyang.

Pertandingan spesial ini disaksikan langsung oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino. Ia berharap pertandingan ini bisa semakin memperbaiki hubungan kedua negara. Apalagi Korsel dan Korut sebenarnya sama-sama ingin mengajukan diri sebagai tuan rumah bersama Olimpiade 2032.

Laga Korut vs Korsel terancam tak bisa dimainkan di Pyongyang sebab pemerintah Korut menolak lagu kebangsaan Korsel berkumandang serta bendera berkibar. Tetapi, Pemerintah Korut kemudian melunak dan memberikan izin.

Pada pelaksanannya, pertandingan berjalan tanpa disaksikan penonton, tribun penonton kosong. Selain itu, akses media sangat dibatasi. Jurnalis asing yang hendak meliput laga bersejarah tersebut dipersulit dalam pengurusan visa.

Permasalahan pewarta berita tak sampai disitu, sesampainya di Pyongyang mereka kesulitan mengirimkan laporan berita karena akses internet dan layanan telepon dibatasi. Mereka terpaksa mengirimkan reportase menggunakan faksimili dan tidak ada siaran langsung.

Situasi hampir serupa juga sempat dialami rombongan skuad Timnas Korsel. Mereka harus menempuh perjalanan lebih jauh karena Pemerintah Korut belum memberikan izin melewati perbatasan kedua negara. Walhasil, skuad Korsel masuk ke Pyongyang harus melalui Beijing, Cina.

Dari informasi yang dipublikasi laman resmi Federasi Sepakbola Korea Selatan (KFA) pertandingan berkesudahan imbang 0-0, dan ada dua pemain dari masing-masing tim mendapat kartu kuning.

Meskipun pertandingan berjalan lancar tanpa hambatan, Infantino tetap menyayangkan masih adanya beberapa hal yang masih tertutup untuk dunia luar.

"Saya kecewa karena tidak ada fans di tribun," kata Infantino.

"Kami terkejut karena ini, dan juga beberapa masalah terkait hak siar serta visa dan akses untuk jurnalis asing," ia menambahkan.

Dengan hasil imbang tersebut, Korsel masih memimpin klasemen sementara Grup H dengan nilai tujuh dari tiga pertandingan, sementara Korut di posisi dua kalah produktifitas gol.

Selanjutnya, kedua negara akan kembali bertemu di Seoul pada Juni 2020.

Sumber: Time

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2ORck6E

No comments:

Post a Comment