INILAHCOM, Jakarta - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan jaringan gas rumah tangga (jargas) di Pasuruan di Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (16/10/2019).
Jargas yang diresmikan kali ini totalnya sebanyak 8.150 sambungan rumah tangga sesuai penugasan Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) ke PT Pertamina (Persero) melalui sub holding gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto berharap, bertambahnya sambungan gas rumah tangga di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan memberi banyak manfaat bagi masyarakat.
"Hingga akhir tahun lalu, total sambungan gas rumah tangga yang dibangun menggunakan dana APBN di Jatim sebanyak 65.961 sambungan," kata Redy dalam keterangan resmi, Rabu (16/10/2019).
Redy menambahkan, saat ini pihaknya mengoperasikan 564.445 sambungan rumah tangga yang sebagian besar di antaranya dibangun menggunakan dana APBN. Di 2025 pemerintah menargetkan pembangunan 4,7 juta sambungan rumah tangga
Redy melanjutkan, banyak sekali manfaat penggunaan gas bumi bagi rumah tangga. Selain bersih, juga menekan subsidi sektor energi. "Pemerintah bisa menghemat Rp 178 miliar per tahun. Proyek pembangunan juga menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit," kata dia.
Hingga akhir 2018, total jargas rumah tangga di Indonesia berjumlah 486.229 sambungan di mana 67 persen atau 325.773 di antaranya dibangun menggunakan dana APBN. Sementara 155.771 atau 32,04 persen dibangunan menggunakan dana PGN dan 4.685 sambungan dibangun menggunakan dana milik Pertamina.
Selain itu PGN tengah merampungkan proyek pembangunan pipa transmisi Gresik-Semarang sepanjang 267 kilometer. Lalu bakal disusul pipa distribusi Semarang Kendal Ungaran sepanjang 96 kilometer.
Khusus untuk jargas, PGN telah mengelola infrastruktur pemerintah lebih dari 3.800 kilometer. Sementara total seluruh jaringan gas transmisi dan distribusi yang dikelola PGN lebih dari 10.000 kilometer. "Pelanggan rumah tangga, terbesar di Surabaya yakni lebih dari 42.500 sambungan," tutup Redy.
Sementara itu, Plt Dirjen Migas Djoko Siswanto mengatakan, jargas di Probolinggo dan Pasuruan terbagi menjadi 11 sektor. Yakni dengan rincian di Kabupaten Probolinggo sebanyak lima sektor sementara sisanya di Pasuruan. Sementara untuk memenuhi kebutuhan 8150 sambungan rumah tangga itu, dialokasikan sebesar 0,2 MMSCFD yang bersumber dari Husky CNOOC Madura LTd.
"Kami berterima kasih atas dukungan Pemda Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, sehingga pembangunan jargas berjalan lancar, bahkan lebih cepat dari jadwal," kata Djoko, Rabu (16/10/2019).
Kata dia, dukungan pemda sangat penting karena berdasarkan pengalaman selama ini, terdapat beberapa kendala non teknis yang berpotensi menghambat pembangunan jargas seperti perizinan, maupun permasalahan sosial yang terjadi pada saat pelaksanaan pembangunan. Dengan begitu, diharapkan pemda lainnya juga memberikan dukungan serupa, sehingga masyarakat dapat lebih cepat menikmati gas bumi yang bersih dan murah.
"Tahun ini, pemerintah menggunakan dana APBN membangun 74.307 jargas yang tersebar di 16 lokasi mulai dari Aceh di ujung Sumatera hingga Wajo di Sulawesi," kata Djoko. [ipe]
No comments:
Post a Comment