KETIKA seseorang mendapatkan sebuah masalah, misal tersangkut kasus hukum. Apa yang biasanya dilakukan oleh orang tersebut?
Ya. Benar sekali. Hampir seluruh manusia, baik kaya atau miskin sekalipun, ketika terkena masalah, mereka akan mencari bantuan berupa juru bicara. Jika memiliki financial yang menengah ke atas biasanya mencari pengacara, kalau menengah ke bawah biasanya mencari saudara atau LSM atau LBH yang mungkin bisa membantu dengan berbiaya rendah, atau bahkan sukarela.
Tujuannya apa kira-kira dengan adanya juru bicara tersebut? Ya. Memberikan pembelaan, membantu berbicara kepada stakeholder terkait dalam rangka menyelamatkan diri dari masalah atau sekalipun tidak dapat diselamatkan dari masalah, paling tidak untuk meringankan deraan masalah.
Selanjutnya, kita pun kiranya membutuhkan juru bicara juga terkadang dibutuhkan saat kita memilki sebuah hajat untuk mencapai kebaikan yang diinginkan, katakanlah kita ingin naik jabatan atau pangkat. Tentunya, kita sangat sulit atau bahkan tidak mungkin mengajukan diri sendiri untuk mencapai jabatan dan pangkat yang diinginkan. Paling tidak kita membutuhkan pendukung yang mereferensikan diri kita kepada pihak yang berkepentingan untuk menilai kecakapan dan kelayakan kita untuk mencapai posisi yang kita inginkan tersebut.
Saya ingin menyampaikan bahwa agar upaya kita maksimal dalam menghadapi masalah maupun mencapai tujuan, maka kita harus memastikan bahwa juru bicara yang kita pilih adalah mereka yang paling "sakti lidahnya". Maksudnya mereka yang paling dekat dan dipercaya bicaranya oleh para pemangku kebijakan untuk membebaskan kita dari masalah atau paling tidak meringankan, begitupun mereka yang paling "sakti lidahnya" ketika berbicara dengan mereka yang memiliki kewenangan dalam memuluskan tujuan kita.
Namun apakah saudara muslim mengetahui ada beberapa golongan juru bicara yang jauh lebih hebat dari segala juru bicara yang ada di dunia ini? Golongan ini adalah golongan yang paling sakti lidahnya ketika berbicara kepada Allah Ta'ala Pemangku Kebijakan Tertinggi Dunia dan Berkewenangan yang Tiada Batasan (Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu di dunia). Siapakah mereka? Jika belum mengetahui, baik akan saya beritahukan sebagai berikut:
Juru Bicara yang sangat Sakti Lidahnya adalah:
Pertama : Malaikat. Bagaimana cara agar Malaikat berbicara mengenai kita kepada Allah Ta'ala? Caranya adalah berdoalah untuk kebaikan saudara muslim kita dengan ikhlas
"Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, "Dan bagimu juga kebaikan yang sama." (HR. Muslim)
Kedua : Orangtua yang mendoakan anaknya
Ketiga : Orang yang sedang bepergian di jalan Allah Ta'ala
Keempat : Orang yang sedang berpuasa hingga ia berbuka
Kelima : Anak saleh terhadap orangtua
Keenam : Orang yang berada dalam kesulitan
Ketujuh : Orang yang berhaji dan umrah
Kedelapan : Orang yang dicintai dan diridai Allah Ta'ala
Delapan golongan ini sangatlah didengar ketika mereka "berbicara" kepada Allah Ta'ala, dan siapa yang lebih sakti lidahnya ketika dia bicara melebihi delapan golongan ini? Pembicaraan mereka kepada Allah Ta'ala senantiasa kita sebut dengan doa. Jadikan mereka juru bicara dengan berbuat baik secara tulus agar mereka mau berbicara kepada Allah Ta'ala agar Allah Ta'ala menghilangkan masalah-masalah yang datang atau paling tidak Allah Ta'ala ringankan, begitupun berbagai keinginan kita baik yang masih berupa lintasan dalam hati ataupun yang sedang diusahakan, agar Allah Ta'ala memuluskan pencapaiannya. Hal ini dikarenakan jika mereka sudah menengadahkan tangan kepada Sang Pemilik Kehidupan, maka DIALAH Allah Ta'ala yang mengizinkan dengan segala Kekuasaan yang Tak Terhalang oleh apa pun, DIALAH Allah Ta'ala yang Maha Berkehendak.
Mungkin ini hanya pendapat saya, sehingga boleh dipercaya atau tidak, "boleh jadi setiap kebaikan yang datang kepada kita merupakan hasil doa dari orang-orang di sekitar kita atas kebaikan yang telah kita perbuat, mungkin di antaranya 8 golongan di atas. Begitupun dengan keburukan yang datang kepada kita, boleh jadi merupakan doa dari orang-orang di sekitar kita yang tidak rida terhadap keburukan yang kita perbuat". Sebagaimana saat kita mendapat kezaliman, secara umum doa yang kita sampaikan adalah "Biarlah Allah Ta'ala yang membalasnya", begitupun orang lain yang kita zalimi, secara umum akan berdoa hal yang sama. Di sisi lain ketika kita mendapat kebaikan dari orang lain, maka secara umum kita akan berdoa "Jazakallah Khayr" Semoga Allah Ta'ala membalas dengan kebaikan, begitupun orang lain ketika diberi kebaikan oleh kita. Maka muncullah pendapat saya sebagaimana saya sebutkan di atas.
Nasihat ini merupakan curahan hati saya secara pribadi, dan saya sampaikan untuk diri saya. Namun saya berharap dapat bermanfaat juga untuk saudara-saudaraku sekalian. Wallahu a'lam. [Maulana Ishak, S.Pi, Alumni MSP IPB angkatan 43, Relationship Management Rumah Zakat, EX. Staff Khusus Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, MS]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2qcOk3J
No comments:
Post a Comment