INILAHCOM, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatat penurunan laba bersih menjadi Rp511,73 miliar per 30 September 2019 dari Rp884,85 miliar pada periode yang sama tahun 2018, atau turun sebesar 42,17 persen.
Sementara untuk pendapatan usaha naik menjadi Rp5,49 triliun dari Rp5,44 triliun. Untuk beban pokok pendapatan naik menjadi Rp4,51 triliun dari Rp3,88 triliun. Kenaikan ini membuat laba bruto turun menjadi Rp985,08 miliar dari laba bruto Rp1,56 triliun.
Sedangkan laba sebelum pajak menjadi Rp566,88 miliar turun dari laba sebelum pajak Rp1,09 triliun tahun sebelumnya.
Total aset perseroan mencapai Rp15,58 triliun dari Rp15,22 triliun per 31 Desember 2018.
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) didirikan tanggal 07 Oktober 2014.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Waskita Beton Precast Tbk, yaitu: Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) (59,99%). Untuk saham publik sebesar 40%.
Kegiatan bisnis WSBP adalah bidang industri pabrikasi, industri konstruksi, jasa, pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement and Contruction / EPC), perdagangan, agro industri, jasa penyewaan, transportasi, investasi, pengelolaan kawasan, jasa keagenan, pembangunan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan.
Kegiatan usaha utama Waskita Beton Precast adalah produksi beton precast dan ready mix dengan mengoperasikan 8 pabrik precast, 20 pabrik ready mix/ batching plant dan 2 stone crusher.
Pada tanggal 08 September 2016, WSBP memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham WSBP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 10.544.463.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp490 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 20 September 2016.
Saat ini saham WSBP di Rp326 per saham dari pembukaan di Rp330 per saham. [nes]
No comments:
Post a Comment