INILAHCOM, Banyuwangi - Pendiri Bumi Global Karbon, A Deni Daruri menilai Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur layak menjadi pintu masuk suistanable investasi global. Ada sejumlah alasan yang dikemukakannya. Apa saja?
Usai menghadiri peringatan HUT Ke-248 Kabupaten Banyuwangi, Deni menyampaikan pandangan terkait suistanable investasi global. "Paling tidak ada dua syarat yang harus diraih suatu daerah untuk mendapatkan predikat sustainabilty investor dunia. Yakni, pencapaian Suitanable Development Goals (SDGs) maksimal dan rencana aksi penurunan emisi gas rumah kaca," papar Deni melalui rilis, Kamis (19/12/2019).
Saat ini, kata dia, jumlah Kabupaten sebesar 415 di Indonesia. Dan, Banyuwangi menjadi satu-satunya Kabupaten yang pencapaian SDGS nya maksimal . Angka-angka kuantitatif Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, menunjukan tren maksimal.
Terdapat 17 item yang disyaratkan SDGs seperti Tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan; Kehidupan sehat dan sejahtera; Pendidikan berkualitas; Kesetaraan gender; Air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan terjangkau; Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; Industri, inovasi dan infrastruktur; Berkurangnya kesenjangan, kota dan komunitas berkelanjutan; Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; Penanganan perubahan iklim ekosistem laut, ekosistem daratan; Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh; Kemitraan untuk mencapai tujuan. Di mana, ke-17 item tersebut berhasil dicapai maksimal dalam 10 tahun terakhir.
Dicontohkan Deni, angka kemiskinan Kabupaten Banyuwangi pada 10 tahun lalu, berada di kisaran 20%. Namun pada 2018 tergerus signifikan menjadi 7,52%. "Tapi kalau angka kemiskinan tersebut kita urai lagi. Kita keluarkan seperti orang lanjut usia tidak mampu bekerja, maka angka kemiskinan menjadi di bawah 5%," ungkap Deni.
Deni bilang, program 'Rantang Kasih' yang digagas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, sukses menarik empati warganya. Di mana, pemkab Bayuwangi menyediakan bantuan berupa kebutuhan makanan 4 sehat 5 sempurna kepada warga lanjut usia yang tidak mampu bekerja.
"Kesetaraan gender yang semakin "equal". Baik sebagai subyek maupun obyek pembangunan daerah tersebut, semakin jelas diberikan peluang yang sama. Masih banyak lagi hal-hal lain 17 syarat SDGS yang telah dicapai secara maksimal," ungkapnya.
Sustainability kebijakan Pemkab Banyuwangi, menurut Deni, telah dijalankan secara integrated di semua sektor kehidupam masyarakat. Wajarlah apabila melahirkan Sustainability community yang maksimal. Yang berujung kepada pencapaian sustainabilty modal sosial yang cukup tinggi. Hal ini menjadi acuan kalangan investor dunia untuk masuk ke Indonesia.
Isu climat changes di Pemkab Banyuwangi, lanjutnya, sudah dilaksanakan secara sungguh-sungguh. "Hotel-hotel disana semua kamarnya tidak ada botol plastik air mineral. Tapi, setiap lorong ada 2-3 dispenser. Penghuni kamar mengambail dengan membawa tempat minum yang sudah disiapkan di kamar," paparnya.
Selain itu, lanjutnya, banyak usaha kecil dan menengah (UKM) di Banyuwangi, membuat recycle untuk pembungkus makanan, dan anyaman bambu untuk pengganti kantong plastik. Sehingga pengurangan plastik sangat signifikan di Banyuwangi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Paris Agreement yang sekarang menjadi Undang-undang No 16 Tahum 2016 tentang Paris Agreement Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah kaca (National Determined Contribution/NDC) 2020-2030 sebesar 29% dalam negeri dan 41% bantuan luar negeri.
Banyuwangi menjadi satu-satunya daerah yang bekerja sama dengan Yayasan Bumi Global Karbon untuk menghitung baseline emisi GRK. Saat ini untuk membuat Rancangan Aksi Daerah penurunan aksi emisi gas rumah kaca (RAD- GRK) baik bersumber dari hutan, laut dan indutri yang ada di Banyuwangi. Dan, ini satu-satunya daerah yang punya RAD-GRK untuk menunjang National Determined Contribution (NDC) yang telah ditandatangani Presiden Jokowi di Paris Agreement.
"Dengan berjalannya kerjasama perhitungan carbon hutan, akan membuat Kabupaten Banyuwangi menjadi satu-satu nya daerah yang mencapai carbon neutral 2021 di Indonesia," ungkap Deni yang juga Presiden Direktur Center of Banking Crisis (CBC) itu.
Dengan adanya SDGs nan maksimal dan perhitungan penurunan emisi gas rumah kaca daerah, menurut Deni, Banyuwangi menjadi satu-satunya daerah yang bisa membuat sustainability report daerah dengan versi global reporting inisiative standard dengan assurance international.
"Sehingga, Banyuwangi menjadi satu-satunya dearah yang mempunyai laporan yang sangat bertintegritas dan kredibel di mata dunia. Yang saat ini menjadi perhatian sustainability investor dunia akan masuk ke Indonesia," pungkas Deni.[tar]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PCJaZ4
No comments:
Post a Comment