Pages

Wednesday, August 29, 2018

Suap PLTU Riau-1, Eni Sebut Perintah Ketum Golkar

INILAHCOM, Jakarta - Mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi Golkar Eni Maulani Saragih kembali mengakui bahwa dirinya memang diminta mengawal uang proyek pembangunan PLTU Riau-1. Kali ini Eni mengaku diperintah Ketua Umum Partai Golkar.

"Karena saya petugas partai, ya pasti semua itu saya ada perintah ketua umum," kata Eni usai diperiksa di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (29/8/2018).

Eni pun mengaku sudah menyampaikan segala informasi kepada penyidik terutama yang berkaitan dengan aliran uang suap ke Munaslub Golkar.

"Saya kan bendahara Munaslub. Semua yang mas dan mbak (wartawan) tanya, saya sudah sampaikan semua ke penyidik dengan detail. Nanti kalau saya sampaikan sedikit, takutnya diplintir menjadi yang lain," tuturnya.

Sebelumnya pengacara Eni, Fadli Nasution mengatakan adanya aliran dana suap Proyek PLTU Riau-1 senilai Rp 2 miliar yang diberikan kliennya untuk membiayai Munaslub Golkar 2017.

Namun tidak dijelaskan Eni Ketua Umum yang dimaksud apakah saat Setya Novanto menjabat atau sudah pada masa Airlangga Hartarto. Novanto sendiri juga mengakui bahwa dirinya mendengar adanya informasi uang suap PLTU Riau-1 ke Munaslub Golkar. Namun Novanto mengatakan, saat proyek itu dikawal Eni dirinya sudah tidak menjabat Ketua Umum Golkar.

Eni ditetapkan jadi tersangka karena diduga menerima suap Rp6,25 miliar dari pemegang saham Blackgold Natural Recourses Limited Johannes B Kotjo secara bertahap dengan rincian Rp4 miliar diterima sekitar November-Desember 2017 dan Rp2,25 miliar dikantongi pada Maret-Juni 2018. [ton]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2N4St3K

No comments:

Post a Comment