INILAHCOM, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Andi Harianto Sinulingga mengaku kaget dengan penetapan tersangka Idrus Marham oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1.
Andi menilai KPK telah menjadikan Idrus sebagai target kasus dugaan suap sejak kasus tersebut terbongkar yaitu pada saat penangkapan kader Golkar yang juga Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih.
"Eni ditangkap di rumah Idrus, apa yang dilakukan KPK saat menangkap Eni di rumah dinas menteri, sehingga teman- teman yakin Idrus target KPK selanjutnya," kata Andi di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/9/2018).
Andi menilai langkah KPK sudah terlihat jelas, karena Eni telah dulu diawasi dan semua orang di Golkar berharap Idrus bisa menjalani proses hukum di KPK.
Menurut dia Golkar mempunyai badan hukum yang bisa digunakan untuk membela kadernya yaitu Bakumham. Badan tersebut akan membantu selama ada permintaan dari pihak yang terkena kasus.
"Bukan hanya kader partai, dan pengurus tapi juga masyarakat, tapi belum ada permintaan kuasa hukum dari partai," tuturnya.
Diketahui, mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi Golkar Eni Maulani Saragih mengaku bahwa dirinya diminta mengawal uang proyek pembangunan PLTU Riau-1. Eni menyebutkan diperintah Ketua Umum Partai Golkar.
"Saya petugas partai, ya pasti semua itu saya ada perintah ketum," kata Eni di Gedung KPK, Rabu (29/8/2018).
Ia mengungkap telah disampaikan semua informasi kepada penyidik terutama yang berkaitan dengan aliran uang suap ke Munaslub Golkar.[jat]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Pl8GPw
No comments:
Post a Comment