Pages

Monday, December 24, 2018

Hentakkan Kaki Nabi SAW Hentikan Guncangan Gunung

BENCANA alam yang kerap terjadi di Indonesia sejatinya harus menyadarkan kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta alam semesta; Allah SWT. Apakah bencana alam yang terjadi sebagai teguran kepada kita, atau pertanda lain?

Gempa juga pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW.

"Setidaknya dua kali gempa tercatat dalam riwayat hadis Nabi Muhammad SAW. Yang pertama di Mekah. Dan kedua di Madinah.
Pertama, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah, ad-Daruquthni, dan lainnya dari Utsman bin Affan bahwa dia berkata,

Apakah kalian tahu Rasulullah pernah berada di atas Gunung Tsabir di Mekah. Bersama beliau; Abu Bakar, Umar dan saya. Tiba-tiba gunung berguncang hingga bebatuannya berjatuhan. Maka Rasulullah menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Tsabir! Yang ada di atasmu tidak lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang Syahid."

Kedua, hadis sahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, dia berkata:
"Nabi naik ke Uhud bersamanya Abu Bakar, Umar dan Utsman. Tiba-tiba gunung berguncang. Maka Nabi menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Uhud! Yang ada di atasmu tiada lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang syahid."

Di antara pelajaran besar dalam dua riwayat di atas bahwa ternyata gunung tidak layak berguncang saat ada empat manusia terbaik ada di atasnya. Nabi harus menghentakkan kaki dan mengeluarkan perintah kepada gunung untuk menghentikan guncangan tersebut.

Di sinilah pelajaran besarnya bagi kita sebagai analisa pertama tentang gempa. Bahwa keberadaan orang-orang saleh di sebuah masyarakat membuat bumi tidak layak berguncang. Kriteria kesalehan sangat spesifik disebutkan dalam riwayat tersebut. Untuk kita, hanya tinggal dua pilihan mengingat sudah tidak ada lagi nabi. Yaitu: Shiddiq. Kriteria utama Abu Bakar adalah beriman tanpa ada rasa keraguan sedikit pun. Dan Syahid. Mereka yang meninggal fi sabilillah.

Jika manusia dengan dua kriteria itu masih banyak yang hidup di atas bumi, maka bumi tidak layak gempa. Sebaliknya, gempa terjadi manakala bumi telah sepi dari keberadaan orang-orang dengan keimanan tanpa ada kabut keraguan dan orang-orang yang meninggal fi sabilillah.

Dalam riwayat mursal yang disebutkan oleh Ibnu Abid Dun-ya, setelah Rasulullah menenangkan guncangan beliau berkata kepada para sahabat, "Sesungguhnya Tuhan kalian sedang menegur kalian, maka ambillah pelajaran!" []

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Ad8z3C

No comments:

Post a Comment