INILAHCOM, Jakarta - Sepanjang 2018, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mencatatkan laba bersih Rp331,4 miliar. Turun 54,8% dibanding 2017.
Hal itu didorong oleh penurunan harga jual rata-rata dari produk sawit (CPO & PK) dan karet berdampak pada total penjualan dan laba perseroan.
Presiden Direktur LSIP, Benny Tjoeng menyampaikan, perseroan mencatat pertumbuhan produksi yang kuat, baik produksi TBS inti dan total CPO. Tapi, terjadi penurunan harga komoditas terutama harga produk sawit dan karet.
"Harga CPO di semester kedua 2018 berada pada posisi terendah dalam kurun beberapa tahun terakhir dan sepanjang tahun 2018 harga CPO turun 16% dibandingkan tahun 2017," tulis Benny dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Ia melanjutkan, Industri perkebunan diperkirakan akan tetap kompetitif dan menantang. Untuk itu, pihaknya akan memperkuat posisi keuangan, fokus pada praktik-praktik agrikultur yang baik serta meraih potensi pertumbuhan. "Rencana itu akan dapat mendukung upaya-upaya kami untuk mengatasi tantangan-tantangan di masa depan," jelas dia.
Untuk diketahui, produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit inti tercatat 1.515.537 ton. Naik 18,5% dibanding 2017. Peningkatan produksi TBS terutama berasal dari Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan, seiring implementasi manajemen panen yang lebih baik serta peningkatan kondisi dan jalan kebun secara umum.
Seiring kenaikan produksi TBS, produksi minyak mentah sawit (Crude Palm Oil/CPO) pada 2018 juga meningkat 16,4%, menjadi 453.168 ton. Hanya saja harga CPO pada tahun lalu belum bagus-bagus amat. [ipe]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2IIYLos
No comments:
Post a Comment