INILAHCOM, Jakarta - Politisi Partai NasDem, Pudji Hartanto mengingatkan pemerintah daerah agar serius dalam mengembangkan kawasan wisata agar menjadi sumber pendapatan bagi negara dan daerah.
Menurut dia, infrastruktur perlu menjadi perhatian utama bagi pemerintah daerah. Sebab, masih banyak keluhan dari masyarakat yang mau menuju tempat wisata tapi infrastruktur kurang diperhatikan.
"Saya berharap pariwisata sebagai modal utama investasi dunia yang perlu dijadikan dalam hal pemasukan anggaran devisa untuk negara, saya pikir sudah ada contoh misalnya Bali. Tapi kan tidak hanya Bali saja, saya rasa masih banyak yang bisa dikembangkan," kata Pudji, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Pudji menyebut, saat ini, sudah banyak tempat wisata di Indonesia yang kelasnya dunia, misalnya Candi Borobudur hingga nan jauh di Sorong yakni Raja Ampat. Tentu, masih banyak lagi objek wisata lain yang kelasnya internasional di Indonesia.
Maka dari itu, mantan Kapolda Sulawesi Selatan ini menyarankan pemerintah harus total menjadikan pariwisata Indonesia sebagai komoditi yang luar biasa selain Bali. Padahal, daerah lain menyimpan banyak potensi wisata yang nilainya luar biasa. "Pemerintah daerah harus menguasai potensi wisata, karena mereka yang paling tahu terutama mengenai infrastruktur," jelas dia.
Pudji menilai manajemen sangat penting bagaimana melayani masyarakat yang akan wisata. Karena, ini masih sangat rendah di bidang SDM (sumber daya manusia) untuk melayani itu. Namun, untuk hal lain seperti infrastruktur sudah bagus hanya manajemen yang perlu ditingkatkan.
"Pemerintah daerah dengan ada kepedulian, ditambah pemerintah pusat yang berikan instruksi, mau tidak mau ya tempat wisata ini dijadikan sebagai ikon," ujar calon anggota legislatif Dapil IV Jawa Barat ini.
Sementara, Wakil Ketua Asosiasi Travel Agen Indonesia, Rudiana menilai kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam menggenjot jumlah wisatawan terjadi peningkatan khususnya mancanegara sehingga patut diapresiasi.
"Secara peningkatan memang ada peningkatan tren naik, namun kalau dari sisi destinasi kita lihat Bali masih utama, ada target yang belum tercapai. Lalu juga ada bencana yang membuat orang yang melakukan pembatalan ke Indonesia," ujarnya. [tar]
No comments:
Post a Comment