INILAHCOM, Malang - Acapkali melontarkan kritik pedas terhadap rezim Joko Widodo, khususnya menyangkut utang negara, bukan berarti Rizal Ramli pro Prabowo-Sandiaga Uno.
Dalam sebuah diskusi di Malang, Jawa Timur, Kamis (31/1/2019), ekonom senior Rizal Ramli mengaku netral. Dia tidak sedang menjadi timses baik di kubu Jokowi maupun Prabowo.
Sejauh ini, mantan Menko Kemaritiman di Kabinet Kerja Jokowi ini, belum melihat adanya konsep ekonomi yang benar-benar pro rakyat dari kedua kandidat.
"Saya masih bebas, masih di tengah. Kita ingin meningkatkan menu. istilah saya. Kita punya dua calon presiden, satu capres nawarin menu tempe, yang kedua kedelai. Nah, dua-duanya bahan bakunya kedelai impor. Jadi kami ingin keduanya menawarkan menu tambahan di meja makan," ungkap Rizal usai halaqoh ekonomi 'Membedah Konsep Ekonomi Gus Dur' di Hotel Atria. Kota Malang.
Kata Bang RR, sapaan akrabnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak beranjak dari angka 5%, cukup memprihatinkan. Dalam tiga bulan ini, menjadi waktu yang krusial bagi kedua pasangan capres dan cawapres untuk membahas berbagai masalah ekonomi krusial. Mulai soal utang, pengelolaan kekayaan alam untuk rakyat serta ketahanan pangan.
Diakui mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini, sudah pernah menanyakan kepada Prabowo Subianto, terkait kebijakan impor bila terpilih. Jawaban tegas dari Prabowo adalah menolak.
Sebaliknya, Rizal belum menerima jawaban sampai hari ini dari kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. "Pak Jokowi belum menjawab sampai sekarang, kalau Mas Prabowo sudah tegas menolak, impor dikatakan sama saja menembak kaki sendiri, karena saya ingin kedaulatan pangan," ungkap Rizal.
"Selain impor, kami juga menanyakan soal peningkatan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 8 persen untuk lima tahun mendatang. Selain memberikan kesempatan ekonomi bagi bumiputera. Pertanyaan itu kami sampaikan, bila nanti dijawab, baru kami bisa menentukan sikap," tandasnya. [tar]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2G36Ouk
No comments:
Post a Comment