INILAHCOM, Jakarta - Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengungkapkan, kuota BBM Penugasan atau Premimum di tahun 2019, sebesar 11 juta kilo liter. Turun tipis ketimbang 2018 sebesar 11,8 juta KL.
"Kuota Premium 2019, 11 juta kilo liter," kata Ifan sapaan akrabnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/3/2019).
Dari jumlah ini, kata Ifan, penyerapan di Januari sampai Februari, untuk BBM jenis Premium sebesar 1,8 juta KL. "Realisasi Februari 2019, 1,8 juta KL atau 16,75 persen," ujar dia.
Sementara, kuota BBM Premiun untuk di Jakarta, Madura dan Bali (Jamali) pada tahun 2019, lanjut dia, sebesar 4,45 juta KL atau 17,28 persen. Dari bulan Januari-Februari penyerapan Premium di Jamali sudah sebesar 0,77 Juta KL.
"Kuota Premium Non Jamali 2019 (pada bulan Januari-Februari realisasinya) 1,0 juta KL. Sementara Kuota 6,55 juta KL (16,39 persen)," kata Ifan.
Dalam kesempatan ini Ifan mengatakan, sampai 15 Maret 2019 lalu realisasi dari penerimaan negara sebesar Rp 327 miliar atau 48% dari target Rp 678 miliar. Uang ini didapatkan dari sektor BBM. Sementara di sektor gas. "Sampai 15 Maret 2019 realisasinya Rp85 miliar (31%). Dari target Rp 272 miliar," ujar dia. [ipe]
No comments:
Post a Comment