INILAHCOM, Jakarta - PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) mampu membalikkan kerugian menjadi keuntungan per 31 Maret 2019 menjadi Rp8,2 miliar dari rugi Rp669,53 miiliar pada periode yang sama tahun 2018.
Perseroan membukukan pendapatan bersih menjadi Rp29,31 miliar dari Rp30,4 miliar. Beban pokok pendpatan menjadi Rp24,4 miliar dari Rp25,1 miliar. Jadi laba bruto menjadi Rp4,8 miliar dari Rp5,2 miliaar.
Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Senin (27/5/2019). Beban administrasi menjadi Rp2,6 miliar dari Rp2,9 miliar. Jadi total beban usaha menjadi Rp2,6 miliar dari Rp2,9 miliar. Untuk laba usaha menjadi Rp2,21 miliar dari Rp2,34 miliar.
Laba sebelum pajak menjadi Rp8,2 miliar dari rugi sebelum pajak Rp1,1 miliar. Untuk beban pajak tangguhan menjadi Rp27,5 juta dar Rp511,98 juta. Jadi laba bersih menjadi Rp8,2 miliar dari Rp669,53 miiliar.
Untuk total aset menjadi Rp353,6 miliar dari Rp320,77 miliar. Sedangkan total liabilitas menjadi Rp109,48 milar dari Rp96,4 miliar. Sedangkan total ekuitas menjadi Rp244,12 miliar dari Rp224,31 miliar.
PT Mitra International Resources Tbk (sebelumnya bernama Mitra Rajasa Tbk) (MIRA) didirikan 24 April 1979 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1979.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Mitra International Resources Tbk, antara lain: PT Intikencana Pranajati (pengendali) (11,67%), PT Mitra Murni Expressindo (pengendali) (5,79%), Branch s/a Blue Coral Capital Ltd (19,17%) dan Resonance Power Trio Holdings Ltd (5,93%). Saham publik sebesar 57,43%.
Ruang lingkup kegiatan bisnis MIRA adalah menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan darat, perdagangan, jasa, pembangunan, pertambangan dan perindustrian. Saat ini, MIRA bergerak dalam bidang industri jasa transportasi darat serta melakukan investasi pada anak usaha yang bergerak di bidang jasa penunjang industri minyak, gas dan panas bumi.
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2EwjBTp
No comments:
Post a Comment