INILAHCOM, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) segera melepas 3.100 menara telekomunikasi kepada Mitratel dan Protelindo seharga Rp6,39 triliun.
"Transaksi tersebut bisa mempercepat eksekusi rencana investasi sehingga bisa menaikkan pengalaman konsumen dan mempercepat pelaksanaan strategi kami," kata President Director & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al Neama, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Dalam prospektus ringkas yang dipublikasikan perseroan kemarin, manajemen Indosat mengungkap tujuan dan manfaat rencana transaksi tersebut. Pertama, meningkatkan dana yang tersedia untuk mmendukung persyaratan investasi perseroan.
Kedua, mempercepat tujuan perseroan memberikan layanan pelanggan yang ditingkatkan. Ketiga, mengoptimalkan struktur modal perseroan.
"Rencana transaksi memiliki dampak positif terhadap keuangan perseroan karena dapat menaikkan tingkat likuiditas dan solvabilitas keuangan perseroan yang kemudian meningkatkan kemampuan pinjaman perseroan," papar manajemen Indosat.
Sementara itu, Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), Herlan Wijanarko, mengatakan 2.100 menara Indosat bakal memperkuat perusahaan sebagai operator menara.
"Menara Indosat Ooredoo ini akan memperkuat fundamental bisnis dan menciptakan nilai tambah bagi Mitratel secara signifikan," ujar Herlan.]
Sementara itu, Direktur Utama & CEO PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), Ferdinandus Aming Santoso, mengatakan penambahan menara ini sekaligus memperbesar 1.850 penyewa sehingga akan memperkuat posisi perusahaan sebagai operator menara yang saat ini memiliki 20.000 menara dan 32.000 penyewa.
"Penambahan 1.000 tower dan kurang lebih 1.850 tenant akan semakin memperkuat posisi kami sebagai penyedia menara telekomunikasi terbesar di Indonesia," tuturnya.
PT Indosat Tbk (ISAT) didirikan tanggal 10 Nopember 1967 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1969.
Induk usaha Indosat adalah Ooredoo Asia Pte. Ltd. (sebelumnya bernama Qatar Telecom (Qtel Asia)), Singapura. Sedangkan induk usaha terakhir ISAT adalah Ooredoo QSC (sebelumnya Qatar Telecom QSC), Qatar.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Indosat Tbk, antara lain: Ooredoo Asia Pte. Ltd (pengendali) (65,00%) dan Negara Republik Indonesia (14,29%). Saham publik sebesar 20,7%.
Kegiatan bisnis ISAT adalah melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau jasa teknologi konvergensi. Bisnis utama Indosat adalah menyediakan layanan selular (menggunakan teknologi GSM 900, DCS 1800, dan 3G 2100.
Jasa utamanya adalah penyelenggara voice dan pengiriman data yang dijual secara pasca-bayar dan pra-bayar), telekomunikasi tetap (jasa sambungan internasional jarak jauh (SLJJ), jasa jaringan tetap nirkabel, dan jasa teleponi tetap lokal) dan MIDI (produk dan jasa termasuk internet, high-speed point-to-point international dan domestic digital leased line broadband dan narrowband services, a high performance packet-switching service dan satellite transponder leasing dan jasa penyiaran.)
Saham ISAT Selasa kemarin berakhir di Rp3.260 per saham dari pembukaan di Rp3.100 per saham. [tar]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2po5Lhl
No comments:
Post a Comment