INILAHCOM, Gresik - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Heru Winarko menegaskan permintaan semua jenis narkoba di Jawa Timur masih cukup tinggi.
Menurut Heru Winarko, tingginya permintaan narkoba di Jatim tidak lepas adanya daerah penyangga. Daerah seperti Gresik yang berdekatan dengan Kota Surabaya diharapkan nanti ada penguatan sekaligus sebagai benteng mencegah peredaran narkoba.
"Ada beberapa program yang harus dilaksanakan guna meminimalisir peredaran narkoba. Strategi kami suplai dan demand dikurangi. Hal ini sudah dibicarakan dengan gubernur dan kepala daerah," paparnya.
Diakui Heru Winarko, berdasarkan survei BNN secara nasional permintaan narkoba di Jatim 1,8 persen. Sebagai antisipasinya supaya terus meningkat. Ada semacam komunikasi antara kepala daerah dengan BNNK. Khusus Gresik, sebagai daerah penyangga. Harapannya, bagaimana daerah penyangga tidak mudah dimasukki peredaran narkoba dari Lamongan, Surabaya maupun Madura.
Selain itu lanjut dia, untuk meminimalisir narkoba, BNN juga melaksanakan Desa Bersinar. Keberadaan desa bersinar itu diisi dari Babinsa, Bhabinkamtibmas serta tokoh masyarakat.
"Di desa bersinar itu ada program yaitu intervensi keluarga. Jadi bagaimana ada ketahanan diri dari keluarga. Hal ini karena peredaran narkoba bukan lagi menyasar generasi milenial tapi juga ke generasi jet," ungkapnya.
Heru Winarko juga menambahkan, di Jatim semua jenis narkoba ada. Misalnya, mulai dari ganja, sabu, dan NPS. Jenis narkoba seperti NPS juga berbahaya. Selain harganya murah seperti carnoppen. Anak-anak muda jangan sampai menggunakan narkoba jenis itu.
"Lebih menarik lagi anak muda serta pekerja di Jatim tingkat mengkonsumsi narkoba masih tinggi. Ini menjadi PR BNN," imbuhnya. [beritajatim]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PTYjWb
No comments:
Post a Comment