Pages

Thursday, December 26, 2019

China Perketat Aturan Sensor Internet

INILAHCOM, Beijing - China terus memperketat aturan sensor internet mereka, termasuk aktivitas warga dalam penggunaan internet.

Mengutip Wall Street Journal, aturan baru yang dirilis oleh Cyberspace Administration China (CAC) melakukan pengawasan kepada produsen konten online, termasuk individu, operator aplikasi, dan platform lainnya.

Pembuat konten juga diminta untuk membuat dan merilis konten yang mempromosikan teori sosialis, serta konten yang membantu meningkatkan pengaruh internasional budaya China.

Tak hanya itu saja, pembuat konten juga dilarang membuat dan menyebarluaskan konten ilegal yang membocorkan rahasia negara, merusak kebijakan agama bangsa, dan konten yang dianggap buruk dan dapat mendorong anak di bawah umur untuk melakukan tindakan berbahaya.

Tekanan dari pemerintah yang semakin meningkat ini juga dirasakan langsung oleh perusahaan teknologi, termasuk produsen konten online di China dalam beberapa tahun terakhir.

Algoritma untuk memantau pembuat aplikasi juga kini cenderung menggunakan algoritma untuk pemantauan konten, baik ilegal atau buruk di platform mereka.

Peraturan tersebut meminta operator untuk memastikan bahwa algoritma yang dibangun dalam mempromosikan konten dianggap layak.

"Satu hal penting dari aturan baru ini adalah bahwa era regulasi algoritma secara resmi akan datang," kata Zhu Wei, seorang pakar politik dan hukum China.

Dia juga mengatakan bahwa dirinya meyakini algoritma sebagai bagian dari teknologi dan netral.

"Tetapi algoritma harus memiliki nilai dan mereka harus memiliki nilai yang benar. dan pada saat yang sama, algoritma harus patuh hukum," kata Zhu Wei.

Seperti diketahui sebelumnya bahwa berbagai aturan dan pedoman ini termasuk undang-undang keamanan siber telah dikeluarkan pada 2017 lalu.

Pada Januari 2019, China merilis panduan untuk platform video online yang mengharuskan pembuat konten meningkatkan sensor dan memeriksa semua konten sebelum diposting.

Lalu pada November lalu, pemerintah Beijing juga mengeluarkan peraturan yang melarang operator platform video online untuk membuat berita palsu.

Direktur Pelaksana China Market Research Group, Ben Cavender, mengatakan bahwa hal ini bisa menambah biaya perusahaan untuk meningkatkan operasi pemantauan kontennya.

"Kita harus melihat investasi yang lebih besar, baik dalam solusi otomatis maupun dalam tim manajemen konten," kata dia.

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2StxTw1

No comments:

Post a Comment