INILAHCOM, Jakarta - Ekonom senior DR Rizal Ramli mengingatkan nasib PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) yang dilanda kesulitan likuiditas. Opsinya kalau tak dapat suntikan dana dari investor, ya tutup.
Sejatinya, masalah keuangan nan serius yang dialamai bank berbasis syariah pertama di Indonesia ini, pernah diingatkan Wakil Presiden Maruf Amin. Wajarlah, karena Maruf Amin punya keterkaitan erat dengan Bank Mualamat. "Sebelum melenggang ke istana membantu Presiden Joko Widodo, Maruf menjabat ketua dewan pengawas syariah, sekurang-kurangnya tujuh belas tahun," uangkap Rizal di Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Tepat sekali. Sekitar November 2019, Wapres Maruf mendesak upaya penyelamatan Bank Muamalat sesegera mungkin. "Saya kira kalau harus dikuatkan kenapa harus ditutup solusi paling baik ya dikuatkan dikembangkan," kata Maruf.
Kata dia, opsi penutupan Bank Muamalat bukanlah penyelesaian yang diharapkan pemerintah. Apalagi Bank Muamalat memiliki brand yang cukup kuat. "Kalau nutup gampang. Kita mencari penyelesaian bukan seperti itu," ujar Maruf.
Dari pernyataan Maruf jelas arahnya agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menempuh langkah penyelamatan Bank Muamalat. Maklumlah, pemerintah menyerahkan penyelesaian masalah Bank Muamalat kepada OJK. "Serahkan ke OJK, sebagai lembaga yang punya otoritas untuk menyelesaikan masalah Bank Muamalat dan menggandeng investor yang layak dan pantas," ujarnya.
Kalau penyelesaiannya bertele-tele, nasib Bank Muamalat bisa semakin mengkhawatirkan. Perlu kerja cerdas dan cepat untuk menyelamatkannya. Sesuai harapan Wapres Maruf. [ipe]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2McK2RY
No comments:
Post a Comment