INILAHCOM, Jakarta - Pertemuan antara petinggi PP Muhammadiyah dan PBNU, Rabu (31/10) malam menghasilkan beberapa kesepakatan. Kedua ormas Islam terbesar di Indonesia ini sepakat untuk saling menjaga kebersamaan di tahun politik.
"Tadi kita ngobrol santai. Ada beberapa yang kita diskusikan tentang bagaimana merekatkan kebersamaan di tubuh bangsa kita di tengah suasana tahun politik yang mana itu juga jadi bagian hajat kita sebagai bangsa," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, di kantornya, Rabu (31/10/2018).
Selain itu, ketum PBNU Said Aqil Siroj menyinggung banyaknya masyarakat yang terpapar radikal karena pergaulan. Ia pun ingin bersama-sama dengan PP Muhammadiyah membangun pendidikan Islamiyyah di beberapa pesantren.
Berikut 4 poin hasil pertemuan PP Muhammadiyah dengan PBNU :
Menyadari pentingnya kedaulatan dan kemajuan bangsa dan negara, Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyatakan:
1. Berkomitmen kuat menegakkan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan atas Pancasila sebagai bentuk dan sistem kenegaraan yang Islami. Bersamaan dengan itu menguatkan dan memperluas kebersamaan dengan seluruh komponen bangsa dalam meneguhkan integrasi nasional dalam suasana yang damai, persaudaraan, dan saling berbagi untuk persatuan dan kemajuan bangsa.
2. Mendukung sistem demokrasi dan proses demokratisasi sebagai mekanisme politik kenegaraan dan seleksi kepemimpinan nasional yang dilaksanakan dengan profesional, konstitusional, adil, jujur, dan berkeadaban. Semua pihak agar mendukung proses demokrasi yang substantlf serta bebas dari politik yang koruptif dan transaksional demi tegaknya kehidupan politik yang dijiwai nilai-nilai Agama, Pancasila, dan kebudayaan luhur Indonesia.
3. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang konstruktif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun masyarakat yang makmur baik material maupun spiritual, serta peran politik kebangsaan melalui program pendidikan, ekonomi, kebudayaan, dan bidang-bidang strategis lainnya. Komunikasi dan kerja sama tersebut sebagai perwujudan ukhuwah keumatan dan kebangsaan yang produktif untuk kemajuan Indonesia.
4. Pada tahun politik ini semua pihak agar mengedepankan kearifan, kedamaian, toleransi, dan kebersamaan di tengah perbedaan pilihan politik. Kontestasi politik diharapkan berlangsung damai, cerdas, dewasa, serta menjunjung tinggi keadaban serta kepentingan bangsa dan negara. Hindari sikap saling bermusuhan dan saling menjatuhkan yang dapat merugikan kehidupan bersama. Kami percaya rakyat dan para elite Indonesia makin cerdas, santun, dan dewasa dalam berpolitik.
[fad]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2ERMXhV
No comments:
Post a Comment