Pages

Wednesday, February 20, 2019

Keturunan Rasul yang Dicatut sebagai Imam Syiah

TOKOH dari kalangan ahlul bait Nabi shallallahu alaihi wa sallam ini dicatut oleh Syiah sebagai tokoh sekte mereka, sebagai imam keenam dalam keyakinan Syiah Itsna Ayriyah, padahal jauh panggang dari api. Akidahnya sangat berbeda jauh dengan akidah sekte Syiah.

Ia adalah Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abu Thalib. Lahir di Madinah tahun 80 H dan wafat di kota yang sama pada tahun 148 H, dalam usia 68 tahun. Ash-Shadiq merupakan gelar yang selalu tersemat kepadanya, karena ia terkenal dengan kejujurannya dalam hadis, ucapan, dan tindakan. Ia tidak dikenal berdusta. Tidak hanya pada Syiah, gelar ini juga masyhur di kalangan umat Islam. Syaikhul Islam sering menyebutnya dengan gelar ini.

Laqob lain yang menempel pada Jafar adalah al-imam dan al-faqih, karena memang ia adalah seorang ulama dan tokoh panutan dari kalangan ahlul bait. Namun yang membedakan keyakinan umat Islam dengan keyakinan Syiah, bahwa menurut umat Islam Jafar ash-Shadiq bukanlah imam yang mashum, bebas dari kesalahan dan dosa. Imam Jafar ash-Shadiq dikarunia beberapa orang anak, mereka adalah Ismail (dijadikan imam oleh Syiah Ismailiyah), Ismail adalah putra tertuanya, wafat pada tahun 138 H, saat ayahnya masih hidup. Kemudia Abdullah, dari Abdullah inilah terambil kun-yah Jafar, Abu Abdullah. Kemudian Musa, ia dijadikan oleh Syiah Itsna Asyriyah sebagai imam yang ketujuh setelah Jafar. Kemudian Ishaq, Muhammad, Ali, dan Fatimah.

Jafar dikenal sebagai seorang yang dermawan dan sangat murah hati. Sifat ini seakan warisan dan tradisi dari keluarga yang mulia ini. Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang paling murah hati di antara keluarga ini.

Dalam hal kedermawanan, ia juga mewarisi sifat kakeknya Ali Zainal Abidin yang terkenal dengan bersedekah secara sembunyi-sembunyi. Kisah yang masyhur tentang Ali Zainal Abidin bahwa pada malam hari yang gelap, ia memanggul sekarung gandum, daging, dan membawa uang dirham di atas pundaknya, lalu ia bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan dari kalangan orang-orang fakir dan miskin di Kota Madinah. Keadaan demikian tidak diketahui oleh orang-orang yang mendapat pemberiannya sampai ia wafat dan penduduk Madinah merasa kehilangan dengan sosok misterius yang senantiasa membagi-bagikan uang dan makanan di malam hari.

[baca lanjutan]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2U0HoAM

No comments:

Post a Comment