Pages

Thursday, May 2, 2019

Ini Kiat Agar Industri Usaha Bersaing di 2019

INILAHCOM, Jakarta - General Manager Kantar Indonesia, Worldpanel Division, Venu Madhav menyatakan tahun 2019 tidak hanya tahun yang menarik, tetapi juga tahun yang penuh dengan tantangan bagi industri usaha.

Sebab dunia industri harus bisa bersaing untuk bisa memasarkan brand mereka masing-masing kepada konsumen yang sangat dinamis.

"Kami telah mengidentifikasi 6 faktor utama yang dapat membantu brand untuk tumbuh di pasar," ujar Venu dalam keterangan persnya, Kamis (2/5/2019).

Dia menjelaskan, faktor pertama yang dapat membantu brand untuk tumbuh di pasar kompetitif saat ini adalah membangun antusiasme dengan memberikan pengalaman untuk konsumen melalui berbagai hal
pengalaman tidak hanya didapat dari memiliki atau mengkonsumsi produk.

Pengalaman juga bisa didapatkan pada saat konsumen berbelanja di toko, ataupun pada saat mereka melihat iklan di media atau media sosial.

"Misalnya untuk produk kosmetik, dimana brands berkomunikasi dan memberikan pengalaman tentang produk mereka, dengan menggunakan blogger atau vlogger kecantikan. Hal ini membantu brand tersebut untuk lebih dikenal dan diingat oleh konsumen," katanya.

Kedua, lanjutnya, dengan memberikan kemudahan untuk konsumen melalui produk siap santap dengan berkembangnya gaya hidup urban, konsumen Indonesia kini menghabiskan lebih banyak waktu diluar rumah.

Berdasarkan Worldpanel FMCG data, konsumen Indonesia lebih sering mengkonsumsi produk makanan dan minimuman siap santap di luar rumah di bandingkan dengan di dalam rumah.

"Ketiga rasa bangga sebagai orang Indonesia. Banyak hal yang bisa dibanggakan sebagai orang Indonesia. Seperti halnya menjadi tuan rumah Asian Games 2018; mempunyai 4 dari 7 unicorn start-up di kawasan ASEAN. Rasa bangga sebagai Indonesia juga terlihat dari meningkatnya jumlah referensi dan nilai-nilai lokal dalam komunikasi suatu brand, serta produk inovasi dengan rasa lokal khas Indonesia," katanya.

Selain itu, produk juga harus bisa menonjolkan perbedaan dibandingkan kompetitornya. Sebab konsumen mencari hal-hal yang berbeda dan lebih bermakna yang membuat mereka tertarik terhadap suatu produk atau servis.

"Dengan persaingan market yang ketat dan banyaknya pemaim baru yang memasuki pasar, merek harus menemukan cara untuk menonjol dibandingkan dengan para pesaingnya. Komunikasi yang mudah diingat harus sesuai dengan konten dan maksud yang tepat, dan ditargetkan kepada audiens yang tepat," katanya.

Selanjutnya, kata Venu, dengan memahami aspirasi dari tipe konsumen yang berbeda. Sebab dengan persaingan pasar yang sangat tinggi, mendorong para pemain FMCG untuk dapat membuat strategi yang berbeda, untuk setiap tipe target konsumennya.

Mereka juga harus dapat memahami berbagai macam aspirasi berdasarkan perbedaan tipe kelompok usia (Generasi Centenial vs. Millenial vs Gen X), perbedaan tipe kelas ekonomi, Ekonomi atas vs menengah vs bawah, dan perkotaan besar vs pedesaan.

Yang terakhir, kata Venu dengan merangkul digital sebab konsumen Indonesia memiliki banyak pilihan untuk hiburan elektronik mereka.

Tidak hanya television tetapi internet sudah dapat diakses hampir diseluruh nusantara. Banyak para pemain FMCG juga memanfaatkan momentum ini, untuk berkomunikasi dengan konsumennya.

Meskipun e-commerce masih sangat kecil, tetapi pertumbuhannya signifikan. Untuk FMCG, jumlah orang yang membeli secara online di Indonesia, tumbuh dari 2% pada 2017 menjadi 6% pada 2018.

"Semakin banyak konsumen Indonesia melihat manfaat dan keuntungan berbelanja online terutama untuk kebutuhan bayi dan premium produk perawatan pribadi," katanya.[jat]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Ljc40k

No comments:

Post a Comment