KITA tentu sering mendengar bahwa kita memiliki kewajiban untuk mengingatkan kepada sesama muslim. Kita pun familiar dengan kata dakwah, yang kemudian sering kita orientasikan dengan keberadaan ustaz atau ustazah.
Secara sederhana, dakwah adalah upaya menyeru kebaikan dan nilai-nilai Islam kepada orang-orang, sehingga mereka senantiasa meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan ketaatannya kepada Allah Ta'ala, serta bersemangat menegakkan sunah yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Setiap muslim, siapapun, bisa berdakwah atau mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Berdakwah tidak hanya dilakukan oleh ustaz dan ustazah. Kita pun bisa melakukannya. Tidak perlu juga menundanya hingga ilmu kita tinggi. Dalam Islam dakwah memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah ahsanul amal atau amal yang terbaik.
Allah Ta'ala berfirman, "Siapakah orang yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
Disampaikan pula dengan indah oleh Sayyid Quthb dalam kitabnya Fi Zhilal Al-Quran, "Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi ini, ia naik ke langit di depan kalimat-kalimat baik lainnya. Akan tetapi dia harus disertai dengan amal saleh yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak ada penonjolan diri di dalamnya. Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah, tidak ada kepentingan bagi seorang dai kecuali menyampaikan.
Setelah itu tidak pantas kalimat seorang dai kita sikapi dengan berpaling, adab yang buruk, atau pengingkaran. Karena seorang dai datang dan maju membawa kebaikan, sehingga dia berada dalam kedudukan yang amat tinggi."
Dengan mengajarkan kebaikan seseorang juga akan memperoleh balasan dari Allah Ta'ala, seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya serta para penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan ikan di lautan, semuanya berselawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain." (HR At-Tirmidzi)
Kita mungkin enggan untuk menyerukan nilai-nilai Islam karena merasa ilmu yang kita miliki masih begitu dangkal. Namun, dengan mengetahui keutamaannya, hendaknya kita mau belajar sehingga kita pun bisa menyerukannya kepada orang lain.
Sampaikanlah walau satu ayat. Jika kita melakukannya dengan niat ikhlas dan mengikuti cara yang diajarkan Rasulullah, Insya Allah, kita pun akan memperoleh balasan berupa pahala.
Wallahu alam bishawab. [An Nisaa Gettar]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2wOGhdB
No comments:
Post a Comment