INILAHCOM, Jakarta - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) akan menambah armada kapal untuk memperkuat bisnis.
Emiten yang bergerak di bidang solusi logistik dan transportasi laut batu bara mengakui, saat ini peta persaingan industri pelayaran dalam negeri semakin ketat. "Jadi saat ini memang kami sedang kekurangan kapal ya," kata Direktur PT PSSI, Harry Tjhen usai perseroan di Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Maka dari itu untuk bisa menambah armada baru, perseroan telah menjual fasilitas pemindah muatan batu bara lepas pantai (Floating Loading Facility/FLF) yang dibuat pada 2007 sebesar US$12 juta atau Rp178,19 miliar.
Sehingga dari dana tersebut kira-kira perseroan akan menambah minimal 2 kapal set kapal tunda (tugboat) dan tongkang (barge) yang akan digunakan untuk mengangkut batu bara.
"Itu satu set ya, kira-kira dulu harganya untuk yang bekas Rp40 miliar tapi tidak tahu kalau sekarang. Jadi saat ini memang kami sedang kekurangan kapal ya," kata Harry.
Asal tahu saja perusahaan yang menyediakan jasa logistik dan transportasi laut ini membukukan laba bersih setelah pajak mencapai US$4 juta atau naik sebesar 2.830,4% yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$136.500.
Kinerja positif laba tersebut ditopang oleh pertumbuhan pada pendapatan usaha yang tumbuh 56,28% yoy menjadi Rp31,05 triliun yang didapatkan dari kedua segmen bisnis yakni volume pengangkutan batubara dari kapal tunda dan tongkang naik sebesar 52% yoy dari 4,1 juta metrik ton di semester I 2017 menjadi 6,2 juta metrik ton di semester I 2018.
Kenaikan ini berkontribusi terhadap pendapatan usaha sebesar 68% yoy. Segmen pemindah muatan batubara dari floating loading facility naik sebesar 38% yoy dari 8,2 juta metrik ton di semester I 2017 menjadi 11,4 juta metrik ton di semester I 2018 yang berkontribusi terhadap naiknya pendapatan usaha sebesar 31% yoy.
Seiring dengan meningkatnya volume pengangkutan, beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 28% yoy dari US$16,9 juta menjadi US$21,7 juta. Total aset mencapai US$103 juta pada Juni 2018 dan total ekuitas tumbuh 4% yoy menjadi sebesar US$63,4 juta dari US$61,2 juta di Desember 2017.
Perseroan menambah aset dengan pembelian armada kapal-kapal di dua tahun terakhir dengan harga beli yang cukup wajar seiring dengan harga batubara yang mulai stabil di mana kebutuhan logistik pengangkutan batubara semakin naik.
Harga batubara yang semakin stabil di tahun 2018 berkontribusi pada kinerja positif perseroan yang mengawali tahun ini dengan penandatanganan kontrak-kontrak besar dengan pelaku penambang batubara utama di Indonesia, termasuk untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga batubara.[hid]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2MNA47g
No comments:
Post a Comment