Pages

Tuesday, March 19, 2019

Digitalisasi SPBU Baru 314 dari 5.518, Minim...!

INILAHCOM, Jakarta - Digitalisasi SPBU Pertamina sampai Maret 2019, masih minim. Tercatat sampai Maret 2019 ini baru 314 SPBU yang sudah digital dari yang ditargetkan sebanyak 5.518 SPBU.

"Sekarang (digitalisasi SPBU) laporan ke kami baru 314 SPBU dari 5.518 SPBU," kata Kepala BPH Migas Fanshurulah Asa saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Ivan mengamini, capaian ini molor dari yang ditargetkan. Dimana sebelumnya 5.518 SPBU selesai pada akhir Desember 2018. "Itu kan rencananya Desember selesai. Geser jadi Juni 2019," ujar dia.

Kata dia, apabila semua SPBU sudah digital, tentu akan berpengaruh terhadap data yang riil time. Pasalnya, SPBU digital akan langsung mendata berapa jumlah BBM yang masuk dan keluar. "Ini kalau jalan dengan baik, maka semua terdata, sampaii ke nomer polisi," kata dia.

Diketahui, Pertamina dengan PT Telkom Indonesia Tbk sudan menandatangai perjanjian kerja sama membangun sistem digital secara bertahap pada 5.518 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di seluruh Indonesia.

Penandatanganan Digitalisasi SPBU tersebut ditandatangani oleh Direktur Pemasaran Retail Pertamina Masud Khamid dan Direktur Enterprise & Business Service Telkom Dian Rachmawan.

Penandatanganan ini disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Kepala BPH Migas M Fanshrullah Asa, Direktur Utama Pertamina NIcke Widyawati, dan Direktur Utama Telkom, Alex J Sinaga di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Rini mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah yang baik demi meningkatkan transparansi dan keakuratan data pasokan dan konsumsi BBM di setiap SPBU. Tak hanya itu, berkat data yang realtime, kepastian stok pun akan bisa dikelola lebih baik dan efisien.

"Tujuan utama Digitalisasi SPBU ini untuk meningkatkan pelayanan Pertamina kepada konsumen. Penghitungan pendapatan dari penjualan BBM di setiap SPBU juga lebih cepat dan akurat. Digitalisasi SPBU juga dapat menjamin bahwa tak ada kecurangan dalam penyaluran BBM," kata Rini.

Sementara, Direktur Pemasaran Retail Pertamina Masud Khamid mengungkapkan, digitalisasi SPBU merupakan upaya Perseroan untuk hadir melayani pelanggan di seluruh Indonesia secara maksimal. Pertamina juga mendukung program Pemerintah dalam Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) atau cashless society melalui pembayaran digital.

"Pertamina, melalui lebih dari 5.000 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia, memahami tuntutan dan gaya hidup pelanggan saat ini yang serba digital, cepat dan tepat. Melalui sistem digital, diharapkan pengawasan stok dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dapat lebih efektif," jelas Masud Khamid.

Digitalisasi SPBU ini meliputi penyediaan infrastruktur digital SPBU, Data Center dan Connectivity di 5.518 SPBU atau 75.000 nozzle di seluruh Indonesia, hingga pemeliharaan (maintenance) selama jangka waktu perjanjian.

Melalui Digitalisasi SPBU, Pertamina dan Telkom juga sepakat mengembangkan platform penyaluran BBM untuk memantau stok BBM di Tangki Penyimpanan SPBU, jumlah BBM yang dikeluarkan melalui nozzle dan revenue penjualan BBM.

Sesuai kesepakatan, proses implementasi digitalisasi SPBU akan diupayakan maksimal untuk dapat diselesaikan pada Desember 2018 atau selambat-lambatnya dalam Triwulan pertama tahun 2019. [ipe]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Y9sJWk

No comments:

Post a Comment