Pages

Thursday, June 20, 2019

PT Delta Djakarta Akui Tak Capai Target 2018

INILAHCOM, Jakarta - PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) mengakui tidak mencapai target volume penjualan pada tahun 2018. Tetapi berhasil meningkatkan volume lebih besar dari tahun 2017.

Untuk penjualan bersih perseroian naik 15% dari tahun 2017 menjad Rp893 milardari Rp338,1 miliar. Dengan kenaikan tersebut bisa untuk mengatasi kenaikan beban produksi tahun 2018. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Kamis (20/6/2019).

Pada tahun 2018, lanjut perseroan, merupakan tahun penuh tantangan bagi perseroan. Sebab terdapat peraturan yang kurang menguntungkan dan berdampak buruk bagi industri alkohol. Tekanan kinerja perseroan sangat terasa bagi perseroan di kuartal pertama tahun 2018. Namun mulai mengalami pemulihan pada kuartal kedua tahun 2018 lalu.

Perseroan berhasil memperbaiki kinerja penjualan di pasar domestik dan memperbanyak penjualan ekspor. Perbaikan kondisi ekonomi di Batam juga memberikan imbas positif bagi volume penjualan perseroan di tahun 2018.

Penjualan bersih 2018 berasal dari penjualan domestik sebesar Rp1,00 triliun dan ekspor sebesar Rp3,37 miliar, setelah dikurangi potongan penjualan sebesar Rp111,68 miliar.

Sementara untuk beban pokok penjualan naik 19,05% menjadi Rp241,72 miliar pada 2018. Beban penjualan juga naik 11,73% menjadi Rp176,69 miliar pada tahun lalu.

Dengan demikian, DLTA membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp338,07 miliar, naik 20,85% secara tahunan pada 2018.

PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) didirikan tanggal 15 Juni 1970 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1933. Kantor pusat DLTA dan pabriknya berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur Jawa Barat.

Pabrik "Anker Bir" didirikan pada tahun 1932 dengan nama Archipel Brouwerij. Dalam perkembangannya, kepemilikan dari pabrik ini telah mengalami beberapa kali perubahan hingga berbentuk PT Delta Djakarta pada tahun 1970.

DLTA merupakan salah satu anggota dari San Miguel Group, Filipina. Induk usaha DLTA adalah San Miguel Malaysia (L) Private Limited, Malaysia. Sedangkan Induk usaha utama DLTA adalah Top Frontier Investment Holdings, Inc, berkedudukan di Filipina.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Delta Djakarta Tbk, antara lain: San Miguel Malaysia (L) Pte. Ltd (pengendali) (58,33%) dan Pemda DKI Jakarta (23,34%). Saham publik sebesar 18,3%.

Ruang lingkup kegiatan bisnis DLTA yaitu terutama untuk memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merek "Anker", "Carlsberg", "San Miguel", "San Mig Light" dan "Kuda Putih". DLTA juga memproduksi dan menjual produk minuman non-alkohol dengan merek "Sodaku".

Harga saham DLTA pada penutupan Kamis kemarin berakhir di Rp7.350 per saham dari pembukaan di Rp7.400 per saham.

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping http://bit.ly/2RoQIOo

No comments:

Post a Comment