INILAHCOM, Surabaya - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur terus berusaha merealisasikan penerapan pendidikan vokasi dual system di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk itu, Kadin Jatim bersama BKSP Jatim kembali menggelar Pelatihan pelatih tempat kerja - Internasional Kualifikasi Dasar (AdAIB) Jerman ke 20.
Acara yang dilaksanakan selama 7 hari, dimulai pada hari ini, Rabu (21/11/2018) hingga Selasa (27/11/2018) di Graha Kadin Jatim diikuti oleh 20 pelatih dunia pendidikan di tingkat SMK, industri manufaktur, jasa, karoseri, industri makanan minuman, BUMN, serta Pemerintahan.
Ketua Umum Kadin Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan bahwa langkah yang dilakukan Kadin Jatim ini adalah salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya dalam sistem pemagangan sebagai bagian dari Pendidikan Vokasi - Sistem Ganda di Jawa Timur.
"Dalam sistem itu, harus terbangun sinergi dan harmonisasi antara Dunia Usaha/Industri atau DU/DI dengan Dunia Pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan, tentang kurikulum, kompetensi siswa dan Standard Operating Procedure atau SOP perusahaan, sehingga dapat menghasilkan calon tenaga kerja yang kompeten dan kompetitif serta siap kerja sesuai dengan kebutuhan DUDI," kata La Nyalla Mahmud Mattalitti, Rabu (21/11/2018).
Namun untuk dapat mencapai tujuan itu, beberapa kendala dihadapi di lapangan, diantaranya adalah program pemagangan belum secara efektif dan efisien meningkatkan kompetensi siswa serta dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan.
"Untuk itu diperlukan Pelatih Tempat Kerja yang dapat menyusun program yang sesuai dan mampu memberikan solusi permasalahan yang terjadi di lapangan," tambahnya.
Dan Kadin jatim berkomitmen menjadikan Pelatih Tempat Kerja yang kompeten secara keahlian dan cerdas secara pedagogi baik di perusahaan maupun di sekolah, serta dapat berperan sebagai organisator, pembimbing pembelajaran, moderator dan penyampai informasi serta pendampingan dan dukungan pengembangan kompetensi keahlian.
Ketua BKSP Jawa Timur, Adik dwi Putranto menyampaikan bahwa pelatihan pelatih tempat kerja ini terselenggara yang ke 20 berstandar internasional dan bersertifikat internasional.
"Lulusan SMK menjadi fokus kadin jatim untuk mendorong mereka agar bisa menjadi siswa yang berkompeten karena data BPS menunjukkan ternyata lulusan SMK memiliki kontribusi besar terhadap tingkat pengangguran di Jatim," tegas Adik.
Berdasarkan data BPS per Februari 2017, tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan tertinggi adalah lulusan SMK dengan kontribusi sekitar 9,27 persen dan SMA sebesar 7,03 persen. Selanjutnya Diploma I/II/III 6,35 persen, SMP 5,36 persen, PT 4,58 persen dan SD 3,54 persen. [beritajatim]
from Inilah.com - Terkini kalo berita nya ga lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Ko4yNp
No comments:
Post a Comment